BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Semen Indonesia Teruskan Ekspansi di Tengah Oversupply, Mengapa?

19 Desember 2016
Tags:
Semen Indonesia Teruskan Ekspansi di Tengah Oversupply, Mengapa?
Pabrik PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) di Rembang yang dalam proses pembangunan. (Bareksa.com)

Januari-Agustus 2016, hanya Semen Indonesia yang masih membukukan pertumbuhan penjualan

Bareksa.com – Industri semen domestik kini sedang mengalami oversupply. Kondisi penawaran yang lebih besar dibandingkan permintaan ini disebabkan oleh banyaknya pemain baru dan ekspansi pemain lama.

Menilik data Asosiasi Semen Indonesia, kapasitas produksi industri semen telah mencapai 89,7 juta ton per 2016, jauh melebihi konsumsi domestik yang hanya berkisar 65 juta ton.

Langkah ekspansi menjadi upaya yang terus dilakukan untuk mempertahankan daya kompetisi Semen Indonesia di tengah gempuran pemain-pemain baru. Terbukti, dengan keberadaan pabrik yang sudah beroperasi di empat lokasi domestik, saat ini Semen Indonesia mampu mempertahankan volume penjualan di tengah kondisi oversupply sedang menindih industri semen.

Promo Terbaru di Bareksa

Tabel: Kinerja Penjualan Produsen Semen

Illustration

Sumber: Laporan Penjualan Semen Indonesia, Indocement dan Holcim, diolah Bareksa

Data penjualan tiga produsen semen terbesar di Indonesia--yaitu Semen Indonesia, Indocement dan Holcim—memang menunjukkan: pada periode Januari-Agustus 2016, hanya Semen Indonesia yang masih membukukan pertumbuhan penjualan yang positif.

Dalam perkembangannya, saat ini Semen Indonesia sedang menyelesaikan dua pabrik baru di Padang dan Rembang. Corporate Secretary Semen Indonesia, Agung Wiharto, menyatakan pabrik dengan kapasitas tiga juta ton di Rembang tetap akan beroperasi sesuai target, yaitu pada bulan Januari 2017 mendatang. (Baca juga: Pabrik Rembang Tidak Akan Berhenti Beroperasi)

Video: Progres Pembangunan Pabrik Semen Indonesia di Rembang

Sumber: Bareksa

Terapkan Prinsip 3P dalam Ekspansi

Harmonisasi antara lingkungan, operasional, dan sosial masyarakat menjadi acuan pelaksanaan seluruh aktivitas Semen Indonesia. Pabrik Tuban dioperasikan Semen Indonesia sejak tahun 1994. Lokasi pabrik semen di Rembang sama dengan Tuban, yaitu di Pegunungan Kendeng.

Fisiografi Pulau Jawa Bagian Timur

Illustration

Sumber: Himpunan Mahasiswa Geofisika Indonesia

Direktur Utama SMGR, Rizkan Chandra, kepada Bareksa memaparkan, fakta menunjukkan eksplorasi tambang di Tuban selama ini berlangsung sesuai dengan ketentuan tentang lingkungan dan juga peraturan internal Semen Indonesia. Kondisi lingkungan selama ini terbukti terjaga. Debit air setelah penambangan justru meningkat. Akivitas pertanian pun terus meningkat.

Video: Penjelasan Semen Indonesia Terkait Pabrik Rembang

Sumber: Bareksa (interview)

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Kecamatan Kerek di Kabupaten Tuban—yang merupakan lokasi pabrik semen—secara geografis memiliki jenis tanah mediteran merah kuning yang berasal dari endapan batu kapur, sehingga cocok untuk keberadaan pabrik semen. Akan tetapi, aktivitas pabrik semen di sini terbukti tidak mengganggu aktivitas pertanian masyarakat. Laporan resmi BPS menunjukkan sekarang pun pertanian tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Kerek. Hampir di setiap desa, mayoritas penduduk masih bermata pencaharian sebagai petani. (Laporan BPS dapat diunduh di tautan ini).

Grafik: Tingkat Kemiskinan Tuban 2009-13 (%)

Illustration

Sumber: BPS, diolah Bareksa

Lebih penting lagi, tingkat kemiskinan di Tuban menyusut menjadi 17,2 persen di tahun 2013, dari level 23 persen di tahun 2009. Salah satu faktor penurunan kemiskinan yaitu adanya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kabupaten Tuban.

Semen Indonesia pun turut berkomitmen dalam program itu. Di Tuban, Semen Indonesia telah memberdayakan 17.368 mitra binaan hingga akhir tahun 2016. (Baca juga: Mitra Binaan Semen Indonesia Ini Beromzet Ratusan Juta Rupiah)
(AD | np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua