BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Dana Rp212 Triliun Berpotensi Masuk Bursa Tahun Depan

14 Desember 2016
Tags:
Dana Rp212 Triliun Berpotensi Masuk Bursa Tahun Depan
Direktur Perdagangan dan Pengaturan BEI Alpino Kianjaya, Direktur KSEI Friderica Widyasari Dewi, Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan, Direktur KPEI Indriani Darmawati, Direktur Pengawas Transaksi dan Kepatuahan BEI Hamdi Hassiarbaini dalam keterangan pers terkait penyelenggaraan Festival Pasar Modal Syariah 2016 di BEI. (28/3/16) ANTARAFOTO/Sigit

Potensi dana terbesar akan datang dari sektor asuransi mencapai Rp85 triliun

Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mempersiapkan instrumen baru termasuk mendorong aksi korporasi untuk menampung potensi dana besar yang masuk ke pasar modal tahun depan. Nilai instrumen investasi yang dibutuhkan mencapai Rp212 triliun.

Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia, Nicky Hogan, mengungkapkan pada tahun 2017 bursa memerlukan instrumen investasi baru. Pasalnya, ada potensi dana besar yang akan masuk pada tahun depan, terutama dari sektor asuransi.

Perusahaan-perusahaan asuransi menurutnya paling tidak membutuhkan sarana investasi untuk dana mereka yang mencapai US$6,3 miliar atau Rp85 triliun. “Angka ini berdasarkan rencana alokasi dan pertumbuhan asuransi,” katanya di Jakarta, Rabu, 14 Desember 2016.

Promo Terbaru di Bareksa

Selain asuransi, ia mengatakan dana pensiun juga sangat membutuhkan sarana untuk menampung dana yang mereka miliki. Nilainya pada tahun 2017 diperkirakan mencapai US$4 miliar atau setara dengan Rp54 triliun.

Selain itu, BEI juga memprediksikan akan ada dana dari tax amnesty yang bisa masuk ke bursa sebesar US$4 miliar atau Rp55 triliun. Angka ini menurutnya berdasarkan perkiraan dana tax amnesty yang masuk ke bursa sebesar 5 persen.

Sektor terakhir yang telah diperkirakan nilai investasinya di pasar modal adalah dana dari reksa dana. Reksa dana sendiri pada tahun depan diperkirakan membutuhkan sarana investasi hingga Rp18 triliun atau US$1,3 miliar.

Angka ini menurut Nicky belum mencakup aliran dana asing yang akan masuk ke bursa. Selain itu, pihaknya juga belum menghitung potensi dari sektor ritel di domestik.

Untuk itulah pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada perusahaan untuk bisa melangsungkan penawaran saham kepada publik (initial public offering/IPO). Pasalnya, ketersediaan dana investasi di bursa tahun depan cukup besar untuk bisa dimanfaatkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat, mengungkapkan tahun 2017 BEI menargetkan akan ada 35 emiten baru yang melantai di bursa. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua