Saham NIKL Bangkit Dari "Gocap" Hingga Rp1.335, Begini Keuangannya
Kini perdagangan saham NIKL tengah disuspen oleh Bursa karena peningkatan signifikan seminggu terakhir
Kini perdagangan saham NIKL tengah disuspen oleh Bursa karena peningkatan signifikan seminggu terakhir
Bareksa.com - Harga saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) naik signifikan, lebih dari dua kali lipat, selama satu minggu terakhir. Naiknya harga saham ini membuat Bursa Efek Indonesia melakukan pemberhentian sementara waktu perdagangan saham (suspen) NIKL sejak pembukaan hari ini, 25 November 2016.
Terpantau selama seminggu hingga penutupan perdagangan kemarin harga saham NIKL naik 234 persen menjadi Rp1.335 dari sebelumnya Rp570 pada tanggal 17 November. Bahkan, jika dilihat sejak akhir Februari, harga saham emiten produsen pelat timah ini telah naik 27 kali lipat dari level terendah yang bisa diperdagangkan di pasar reguler, yakni Rp50 per saham.
Naiknya harga saham NIKL juga seiring banyaknya antrian beli saham sejak 29 Februari 2016 – hari pertama NIKL bangkit dari Rp50. Terpantau, sejak saat itu hingga penutupan perdagangan kemarin, Daewoo Securities (YP) menjadi pembeli sekaligus penjual terbesar.
Promo Terbaru di Bareksa
Selama periode delapan bulan ini, YP membeli 6,8 juta lot saham pada harga rata-rata Rp681,4, senilai Rp463,2 miliar. Namun YP juga berhasil menjual 5,6 juta lot saham pada harga rata-rata Rp594,9, senilai Rp335,7 miliar.
Tidak hanya YP, NH Koorindo (XA) juga melakukan hal yang sama. XA memborong 3,5 juta lot saham NIKL pada harga rata-rata Rp733,8 per saham senilai Rp256,3 miliar dan telah menjual 1,6 juta lot saham pada harga rata-rata Rp706,4, senilai Rp116,4 miliar
Grafik: Pergerakan Harga Saham NIKL Secara Year to Date (YTD)
Sumber: Bareksa.com
Bangkitnya harga saham NIKL seiring dengan kinerja perusahaan yang berhasil melepaskan diri dari kerugian. Hingga kuartal III-2016, anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) ini berhasil membukukan untung sebesar US$1,76 juta dari sebelumnya rugi US$6,5 juta pada periode sama tahun 2015.
Hal ini terdorong beban penjualan yang dapat ditekan hingga 15 persen menjadi US$89 juta, dari sebelumnya US$113 juta. Adapun porsi beban penjualan yang paling besar dapat ditekan adalah pemakaian bahan baku yang dapat dihemat 18 persen menjadi US$71 juta dari sebelumnya US$87 juta.
Pendorong lainnya adalah laba selisih kurs yang mencapai US$1,6 juta. Angka tersebut naik 70 kali lipat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya US$23 ribu.
Padahal, penjualan perusahaan sepanjang periode sembilan bulan ini mengalami penurunan sebesar 8 persen menjadi US$97 juta dari sebelumnya US$105 juta. Hal ini disebabkan penjualan ekspor yang menurun 67 persen menjadi US$338 ribu dari sebelumnya US$1 juta.
Grafik: Pergerakan Pendapatan (skala kiri) dan Laba/Rugi (skala kanan) NIKL 2012- Kuartal III 2016
Sumber: Laporan keuangan perusahaan
Dari sisi rasio utang, debt to equity rasio (DER) NIKL terus menurun menjadi 1,8 kali seiring jumlah utang jangka panjang yang menurun menjadi US$65 juta per akhir September atau turun 8,5 persen dari US$71 juta pada setahun sebelumnya. (hm)
Grafik: Pergerakan Debt to Equity Ratio (kali) NIKL 2012- Kuartal III 2016
Sumber: Laporan keuangan perusahaan
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.