BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Cermati Saham Tambang Dalam Jangka Panjang

04 November 2016
Tags:
Cermati Saham Tambang Dalam Jangka Panjang
A worker poses with a handful of nickel ore at a nickel mining factory near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, in this January 8, 2014 file photo. (Reuters/Yusuf Ahmad)

Indeks saham tambang sudah mencatatkan keuntungan 63,82 persen atau empat kali lipat IHSG year to date

Bareksa.com - Pamor saham-saham sektor pertambangan di perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) masih belum redup. Indeks saham mining terus mencatat pertumbuhan positif. Namun, investor tidak disarankan melihat saham mining dalam jangka pendek.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengungkapkan, saham mining masih akan bagus terutama terkait dengan harga komoditas yang masih menguat. "Tapi, mining kita bicara jangka panjang," terang William kepada Bareksa, Jumat, 4 November 2016.

Pernyataan William mengacu pada histori pergerakan saham mining beberapa tahun ke belakang. William bilang, sektor mining baru naik lagi setelah tiga tahun lalu terpuruk.

Promo Terbaru di Bareksa

Untuk tren baik belakangan ini, William pun melihat, salah satu faktornya adalah cuaca dan permintaan yang tinggi dari dalam negeri terkait banyaknya pembangunan power plant.

‎Equity Research Analyst PT Minna Padi Investama Christian Saortua menambahkan, salah satu penggerak indeks saham mining adalah harga komoditas batubara yang naik signifikan. Hal ini tentu saja mengembalikan masa kejayaan batubara seperti tahun 2012-2013 lalu.

Atas beberapa faktor itu, Christian merekomendasikan beberapa saham yang bisa diperhatikan hingga akhir tahun ini. "Saham pilihan yang bisa dicermati antara lain ITMG, HRUM dan INDY," imbuh Christian.

Sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan 3 November 2016, indeks saham tambang sudah mencatatkan keuntungan 63,82 persen atau empat kali lipat dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 16,04 persen year to date.

Grafik: Perbandingan Return Indeks Mining dan IHSG year to date

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Terlalu Signifikan

Kenaikan harga batubara yang naik signifikan ternyata tak terlalu disukai. Salah satunya oleh PT United Tractors Tbk (UNTR). Anak usaha PT Astra Internasional Tbk yang bergerak di bidang distribusi alat berat ini menganggap, kenaikan harga yang terlalu kencang tak akan berlangsung lama.

"Kalau harga naik signifikan, biasanya tidak sustain dan akan turun lagi," kata Direktur Keuangan United Tractors Iwan Hadiantoro.

Atas dasar itu, Iwan menyebut, harga batubara akan kembali normal pada kisaran US$70 per ton. Pada level ini, Iwan bilang, harga batubara sudah cukup berkah bagi industri. Apalagi, lanjut dia, dalam 23 tahun harga batubara stabil pada level US$50 per ton.

Grafik: Harga Batu Bara Acuan

Illustration

Sumber: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Sebagai informasi, harga batu bara acuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencapai US$84,89 per metrik ton pada November 2016. Angka ini sudah melonjak 22,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan 59,6 persen sejak awal tahun. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua