MARKET BRIEF: Ooredoo Bantah Jual Indosat, Astra Bagikan Dividen Rp55 per Saham
Menteri Keuangan Naikkan Target Dividen BUMN Jadi Rp41T
Menteri Keuangan Naikkan Target Dividen BUMN Jadi Rp41T
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Indosat Tbk (ISAT)
Ooredoo menegaskan komitmen investasinya di operator telekomunikasi Indonesia tersebut. Perusahaan asal Qatar ini menindaklanjuti spekulasi media akhir-akhir ini tentang penjualan anak usaha Ooredoo di Indonesia, Indosat Ooredoo. Menurut manajemen Ooredoo, Indosat Ooredoo merupakan market terbesar dan secara strategis penting bagi strategi korporat Ooredoo mengingat prospek pertumbuhan jangka panjangnya.
Promo Terbaru di Bareksa
"Ooredoo dengan ini mengkonfirmasi bahwa tidak ada niat untuk menjual kepemilikan bisnisnya," kata pernyataan tertulis Ooredoo yang dipublikasikan, Rabu 21 September 2016.
Ooredoo sebelumnya bernama Qtel dan pada Februari 2013 menguasai 65 persen saham PT Indosat Tbk. Pada 19 November 2015, Indosat akhirnya mengubah identitas dan logonya menjadi Indosat Ooredoo. Penggantian nama ini seiring kebijakan Ooredoo mengganti seluruh perusahaan miliknya atau dibawah kendalinya yang berada di Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara dengan nama Ooredoo.
PT Astra International Tbk (ASII)
Astra akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2016 sebesar Rp55 per lembar saham atau total Rp2,2 triliun. Tanggal pencatatan nama para pemegang saham dilakukan pada 29 September 2016 sedangkan pelaksanaan pembayaran dividen interim pada 21 Oktober 2016.
Pada semester I perseroan mencatat perolehan laba sebesar Rp7,1 triliun yang menurun dari periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp8 triliun. Penurunan laba tersebut seiring dengan penurunan laba bersih sebsar 5 persen menjadi Rp88,2 triliun dari Rp92,5 triliun pada periode yang sama tahun 2015. Penurunan karena terjadi pelemahan pada harga komoditas dan lesunya permintaan produk alat berat.
PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA)
CITA akan menerbitkan surat utang atau notes dengan nilai maksimum US$ 30 juta dengan bunga 2,8 persen per tahun dan jangka waktu dua tahun sejak tanggal penerbitan surat utang. Tujuan penggunaan dana adalah untuk modal kerja dan pelunasan utang (refinancing). Overseas-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC Ltd) akan bertindak sebagai agen penghitungan.
CITA masih mengejar pembangunan pengolahan dan pemurnian (smelter) bauksit menjadi alumina tahap dua. Emiten ini menargetkan kapasitas pabrik ini mencapai satu juta ton per tahun. CITA mengoperasikan smelter ini melalui anak usahanya, PT Well Harvest Wining Alumina Refinery (WHW). Pertengahan tahun ini, perseroan ini sudah mengoperasikan smelter grade alumina (SGA) tahap I di Kalimantan Barat dengan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun.
Target Dividen BUMN Jadi Rp41T
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyanggupi target yang diberikan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait dengan dividen BUMN pada RAPBN 2017 agar naik menjadi Rp41 triliun pada 2017 atau naik Rp3 triliun dari yang sebelumnya sebesar Rp38 triliun.
Rini mengaku, kenaikan setoran dividen sebesar Rp3 triliun memang cukup tinggi di tengah perekonomian global yang masih tidak menentu. Namun, Rini menegaskan, BUMN akan mencari akal untuk tetap merealisasikan secara penuh target tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.