Bareksa.com - Indofood Sukses International Tbk (INDF) akhirnya melepas sebagian saham China Minzhong Food Corporation Limited (CMZ). Hal ini dilakukan setelah perusahaan pengolahan sayuran asal China tersebut tidak mampu menunjukan kinerja memuaskan setelah dibeli produsen mi instan terbesar Indonesia itu pada tahun 2013.

Berdasarkan laporan keuangan China Minzhong Food Corporation, pendapatan perusahaan sudah turun sejak tahun 2014, seiring dengan melambatnya perekonomian China. Pada 2015, perusahaan membukukan pendapatan CNY1,97 miliar, turun 39 persen dari tahun 2013 CNY3,25 miliar.

Begitupun dengan laba perusahaan yang turun menjadi hanya CNY320 juta di tahun 2015, separuh lebih rendah dari pendapatan tahun 2013 sebesar CNY755 juta. Penurunan laba yang lebih besar daripada penurunan pendapatan menyebabkan marjin perusahaan yang kian menipis menjadi 16 persen di 2015, dari 23 persen di tahun 2014.

Lin Guo Rong, CEO China Minzhong Food Corporation, dalam laporan tahunannya mengakui bahwa perusahaan menghadapi tahun-tahun yang berat karena perubahan struktur perekonomian China. Menurutnya, arus urbanisasi yang tinggi memicu kekhawatiran munculnya kendala besar dalam produksi produk pangan.

"Dengan urbanisasi, tenaga kerja pedesaan akan terus bergerak ke kota-kota, sehingga akan lebih menaikkan biaya tenaga kerja serta biaya produksi di bidang pertanian. Kelangkaan tenaga kerja pedesaan dan meningkatnya biaya tenaga kerja terus membebani kinerja operasional perusahaan," tulisnya dalam laporan tahunan 2015.

Grafik: Nilai & Pertumbuhan Pendapatan & Laba China Minzhong Food Corporation (CNY)

Sumber: laporan keuangan

Hingga tahun 2016, perusahaan masih mengalami tekanan. Per semester I, pendapatan turun 3 persen menjadi CNY990 juta dari sebelumnya CNY1,02 miliar. Laba turun lebih signifikan menjadi CNY44,6 juta, atau turun 66 persen dari semester I 2015.

Pada 7 September 2016, Indofood mengumumkan akan melepas 82,88 persen kepemilikan pada China Minzhong Food Corporation seharga SGD1,20 per lembar saham atau 5,2 persen lebih tinggi daripada harga penutupan 8 September 2016 SDG1,14 per saham. Pihak pembeli adalah Marvellous BVI, perusahaan yang 92,99 persen dimiliki oleh Anthoni Salim, yang tak lain dan tak bukan adalah direktur utama Indofood sekaligus pengendali Grup Salim.

Dalam penyelesaian transaksi ini, Indofood akan menerima uang tunai sebesar SGD416 juta atau setara Rp4 triliun (kurs Rp9.705,57 per dolar Singapura), dan sisanya SGD235 juta, atau setara Rp2,3 triliun dalam bentuk obligasi yang wajib dikonversi menjadi saham CMZ. Obligasi yang diperoleh INDF setara 29,9 persen kepemilikan pada CMZ. Uang senilai SG$40 juta telah diterima Indofood pada 30 Desember 2015 sebagai uang muka (downpayment/DP) transaksi pembelian CMZ atau setara 9,6 persen dari total transaksi.

Manajemen Indofood dalam keterbukaan informasi bursa menyatakan masih memiliki keyakinan pada prospek ekonomi China yang akan berdampak positif terhadap kinerja China Minzhong Food Corporation dalam jangka menengah dan panjang. Selain itu manajemen juga masih melihat adanya kemungkinan untuk mewujudkan sinergi antara Indofood dengan China Minzhong di masa mendatang. (hm)