Saham NIKL Naik 14 Kali Lipat, Asabri Punya 200 Juta Lembar Per Agustus
Kepemilikan Asabri setara 8,61 persen jika dibandingkan seluruh saham NIKL yang beredar di Bursa.
Kepemilikan Asabri setara 8,61 persen jika dibandingkan seluruh saham NIKL yang beredar di Bursa.
Bareksa.com – Sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan hari ini, Jumat 9 September 2016, saham PT Pelat Timah Nusanatara Tbk (NIKL) mengalami lonjakan signifikan. Selain sentimen positif datang dari penguatan harga baja dunia, peningkatan harga saham anak usaha dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) ini juga didorong oleh perdagangan besar di pasar saham.
Pada perdagangan hari ini, harga saham NIKL naik 3 persen ditutup di level Rp728 dibandingkan level penutupan sebelumnya Rp705. Bahkan, jika dilihat sejak awal tahun, harga saham NIKL telah naik lebih dari 14 kali lipat dari sebelumnya mentok di batas harga terbawah untuk pasar reguler, Rp50.
Grafik: Pergerakan Harga Saham NIKL Secara Year to Date (YTD)
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Menurut keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat perubahan kepemilikan saham di atas 5 persen untuk saham NIKL. Berdasarkan laporan registrasi kepemilikan saham NIKL per Agustus 2016, PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri masuk ke jajaran pemegang saham dengan kepemilikan di atas 5 persen.
Per Agustus, Asabri memiliki 203,4 juta lembar saham atau setara 8,61 persen dari seluruh saham NIKL yang beredar di Bursa. Padahal, dalam laporan bulan sebelumnya, Asabri belum masuk ke daftar pemegang saham di atas 5 persen. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa entitas milik negara ini menjadi pembeli terbesar saham NIKL pada Agustus. Berdasarkan data tersebut, kepemilikan pemegang saham yang berubah hanya dari pemegang saham publik lainnya menjadi 16,84 persen dari sebelumnya 24,94 persen.
Daftar Pemegang Saham NIKL di atas 5 persen Juli-Agustus 2016
Sumber: Bursa Efek Indonesia
Sementara itu, menurut catatan Bareksa, harga saham NIKL pernah menyentuh level tertinggi Rp870 pada 16 Agustus 2016, terdorong transaksi saham yang sangat tinggi pada hari itu. Terpantau saat itu NH Korindo Securities (XA) memborong 1,1 juta lot saham NIKL pada harga rata-rata Rp973,3 senilai Rp108,2 miliar.
Nilai transaksi yang dilakukan oleh XA setara 58 persen seluruh transaksi NIKL dalam perdagangan sehari yang mencapai Rp180 miliar. Jumlah saham yang berpindah tangan tersebut setara dengan sekitar 4 persen modal disetor NIKL. (Baca juga: NH Korindo & Daewoo Borong Saham NIKL, Harga Saham Melonjak 8% Sehari)
Bila dilihat dari kacamata sentimen global, naiknya harga saham NIKL seiring dengan penguatan harga baja global. Harga komoditas ini mengalami kenaikan 29 persen selama tujuh bulan menjadi US$17.826,23 per metrik ton pada Juli, dibandingkan US$13.808,08 pada Januari. (hm)
Grafik: Pergerakan Harga Baja Global Januari-Juli 2016
Sumber: Index Mundi
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.