Harga Sentuh Rp50, Bagaimana Valuasi BEKS Kini?
Pada penutupan 6 September 2016, saham BEKS tidak bergerak dari level terendah dalam perdagangan pasar reguler bursa
Pada penutupan 6 September 2016, saham BEKS tidak bergerak dari level terendah dalam perdagangan pasar reguler bursa
Bareksa.com - Semenjak pengumuman Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada bulan Agustus, harga saham PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) merosot tajam. Namun, valuasi harga masih belum dapat dikatakan murah.
Padahal, hingga penutupan perdagangan Selasa, 6 September 2016, saham BEKS tidak bergerak dari Rp50, level terendah dalam perdagangan pasar reguler di Bursa efek Indonesia.
Perusahaan yang dulunya bernama PT Bank Pundi Indonesia Tbk, masih melanjutkan proses perubahan komposisi pemegang saham pengendali dari grup Recapital kepada pemerintah provinsi Banten dan juga Grup MNC milik Hary Tanoesoedibjo.
Promo Terbaru di Bareksa
Jika ditelaah dari laporan keuangan semester pertama 2016, saat masih dikendalikan oleh Recapital, BEKS merupakan bank yang memiliki kapasitas lebih kecil jika dibanding bank pembangunan daerah (BPD) lainnya.
Per Juni, BEKS tercatat memiliki total aset Rp5,23 triliun, sementara total liabilitas tercatat sebesar Rp4,5 triliun. Maka dari itu nilai buku perusahaan (total aset dikurangi dengan total liabilitas) hanya berkisar Rp730 miliar. Nilai tersebut jauh lebih kecil dibandingkan nilai buku BPD Jawa Timur (BJTM), yakni Rp6 triliun dan BPD Jawa Barat & Banten (BJBR) Rp15 triliun.
Dengan berdasar pada data tersebut, saham BEKS kini dihargai 2,8 kali lipat dari nilai buku per sahamnya. Nilai tersebut dapat dikategorikan premium, jika dibandingkan dengan BPD lainnya seperti PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM) 1,3 kali dan PT BPD Jawa Barat Tbk (BJBR) 1,6 kali.
Grafik: Rasio Harga Terhadap Nilai Buku BPD Per 6 September 2016
sumber: Bareksa.com, diolah
Sebelumnya, pada 5 Agustus 2016, BEKS telah melaksanakan penawaran umum terbatas tahap IV. Berdasarkan prospektus, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Banten Global Development (BGD), mengambil alih hak yang dimiliki Recapital untuk mengeksekusi 21,7 miliar saham BEKS. Dengan demikian, pasca PUT IV BGD memiliki 35 persen saham BEKS. Adapun total tambahan modal yang diraih BEKS pasca PUT IV sebesar Rp649,89 miliar. (Baca juga: Mau Dibeli Pemprov Banten, Begini Sejarah Kepemilikan Saham Bank Pundi)
Tidak sampai disitu, aksi penambahan modal juga akan dilanjutkan dengan pelaksanaan PUT berikutnya. Berdasarkan prospektus ringkas yang diterbitkan perseroan Senin, 22 Agustus 2016, disebutkan PUT V dilakukan dengan menerbitkan HMETD. Namun perseroan belum menyebutkan jumlah saham dan target perolehan dana hasil rights issue tersebut.
Rights issue tahap kelima ini rencananya akan meminta restu dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Rabu, 28 September 2016, yang kemudian ditunda sampai pemberitaan lebih lanjut dari perseroan.
Tambahan modal tentunya akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menyalurkan kredit dan membayar kewajiban. Sehingga, nilai buku BEKS masih berpotensi meningkat dan menekan valuasi saham yang kini masih lebih mahal dibanding bank pembangunan daerah lainnya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.