ReforMiner Institute: Pencopotan Arcandra Tak Pengaruhi Isu Energi
Saham mining naik tipis 0,61 persen dari level 1.182,175 menjadi 1.186,641.
Saham mining naik tipis 0,61 persen dari level 1.182,175 menjadi 1.186,641.
Bareksa.com - Pencopotan jabatan Arcandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tak akan berpengaruh signifikan terhadap isu-isu energi saat ini. Masa jabatan yang masih singkat jadi salah satu alasannya.
Saat pengumuman pencopotan dirinya, Arcandra terbilang baru menjabat dalam kurun waktu 20 hari. Dalam periode itu, seorang menteri masih memproses penataan di lingkungan internalnya saja.
"Jadi, pengaruhnya tidak signifikan. Masa jabatan 20 hari saja tidak cukup untuk melakukan penataan internal," kata Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro kepada Bareksa, Selasa, 16 Agustus 2016.
Promo Terbaru di Bareksa
Untuk mengisi kekosongan Arcandra, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan akan menjadi pelaksana tugas Menteri ESDM. Komaidi berpendapat, Presiden Joko Widodo harus segera menetapkan nama baru yang akan menggantikan Arcandra.
Menurut Komaidi, Luhut sebagai Plt Menteri ESDM merangkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman tak akan bisa bekerja secara optimal terkait tugasnya mengkoordinasi beberapa kementerian. "Mungkin sebelum ditunjuk menteri baru, Luhut tinggal melanjutkan saja yang sudah dilakukan Sudirman Said sebagai Menteri ESDM sebelum Arcandra," imbuhnya.
Adapun beberapa isu terkait Kementerian ESDM yang tetap akan jadi perhatian antara lain proyek listrik 35 ribu Megawatt (MW), peningkatan cadangan dan produksi minyak dan gas (migas), dan bagaimana menjalankan Undang-undang mineral dan batubara (minerba) No 4 tahun 2009. (Baca juga: Arcandra Tahar Gantikan Sudirman Said, Persoalan Listrik & Gas Menanti)
Isu energi lain yang masih hangat diperbincangkan adalah harga gas industri. Untuk yang satu ini, Komaidi mengatakan, pada saatnya nanti pemerintah dan pelaku industri akan menemukan titik temu. "Untuk menjadi US$3-4 per MMBtu mungkin agak sulit. Tapi, saya yakin harganya lebih rendah dari saat ini yang sebesar US$7-9 per MMBtu," ucapnya.
Sementara itu, harga gas industri sebenarnya merupakan bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi Jilid 3 yang disempurnakan di Jilid 12. Hal ini juga sudah tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM dan Peraturan Pemerintah mengenai alokasi harga gas industri yang sudah dikoreksi beberapa kali.
Saham Sektor Mining
Pencopotan Arcandra dan penunjukkan Luhut sebagai Plt Menteri ESDM juga tak banyak berpengaruh terhadap pergerakan saham pertambangan (mining). Hingga penutupan sesi I hari ini, saham mining naik tipis 0,61 persen dari level 1.182,175 menjadi 1.186,641.
Beberapa saham yang menjadi penggerak saham mining antara lain PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) yang naik 3,45 persen dari Rp1.450 per saham menjadi Rp1.500 per saham. Kemudian disusul PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) naik 3,16 persen dari Rp950 per saham menjadi Rp980 per saham, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang naik 2,23 persen dari Rp1.120 per saham menjadi Rp1.145 per saham.
Sementara, saham PT Atlas Resources Tbk (ARII) menjadi saham yang turun paling tinggi 9,61 persen dari Rp458 per saham menjadi Rp414 per saham, saham PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) turun 3,6 persen dari Rp695 per saham menjadi Rp670 per saham, serta saham PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) yang turun 3,36 persen dari Rp149 per saham menjadi Rp144 per saham.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.