Dana Asing Masuk Pasar Saham Rp11 Triliun Pada Juli, Dekati Rekor Pilpres 2014
Pengesahan Undang-Undang Pengampunan Pajak dan juga perombakan kabinet kerja menjadi sentimen positif
Pengesahan Undang-Undang Pengampunan Pajak dan juga perombakan kabinet kerja menjadi sentimen positif
Bareksa.com - Investor asing terus melakukan investasi di bursa saham Indonesia. Di bulan Juli, masuknya dana asing ke pasar saham Indonesia bahkan mencetak rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir. Ini juga yang mendukung Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 6,8 persen sepanjang bulan Juli.
Berdasarkan data yang dihimpun Bareksa, total dana asing yang masuk ke pasar saham di bulan Juli mencapai Rp11,855 triliun, naik 34 persen dari bulan sebelumnya Rp8,09 triliun.
Masuknya dana asing sepanjang Juli 2016 ini merupakan rekor baru, setelah mengalami berbagai tekanan di tahun 2015. Tahun lalu, investor asing cenderung melepas saham-saham perusahaan Indonesia sehingga IHSG ikut tertekan.
Promo Terbaru di Bareksa
Arus beli investor asing di bursa Indonesia ini merupakan yang tertinggi sejak Juli 2014. Saat itu, nilai pembelian asing mencapai Rp13 triliun didukung pemilihan presiden yang berjalan aman dan lancar.
Sementara kali ini, masuknya dana asing didukung sejumlah sentimen positif di antaranya pengesahan Undang-Undang Pengampunan Pajak (tax amnesty), dan perombakan Kabinet Kerja yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Optimisme menjadi semakin kuat setelah masuknya Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati ke dalam tim ekonomi. (Baca Juga: 2016, Investor Asing Lebih Gencar Beli Saham, Simak Data Berikut)
Grafik: Arus Dana Asing Di Pasar Saham Bulanan
sumber: Bareksa.com
Tidak berhenti sampai disitu, pembelian saham oleh investor asing berlanjut di Agustus 2016 ini. Sejak awal bulan sampai dengan penutupan perdagangan 5 Agustus 2016, atau hanya dalam lima hari perdagangan, tercatat dana asing yang masuk mencapai Rp7,62 triliun atau 64 persen dari capaian di bulan Juli.
Bulan Agustus ini optimisme investor asing didukung pengumuman positifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB Indonesia pada kuartal II 2016 berada di angka 5,18 persen atau tertinggi sejak kuartal IV/2013.
Seiring dengan hal itu, pemerintah juga merevisi anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2016 ke angka yang dinilai lebih realistis. Sri Mulyani yang baru beberapa hari menjabat sebagai Menteri Keuangan memutuskan untuk memangkas belanja negara sebesar Rp133,8 triliun pada APBN-P 2016. (Baca juga: Sri Mulyani Potong Anggaran Rp133T, IHSG Malah Cetak Rekor Tertinggi)
Hal ini direspon positif oleh pasar yang tercermin dari peningkatan IHSG sebesar 0,41 persen ke level 5.373 pada perdagangan akhir pekan lalu, di mana pembelian investor asing mencapai Rp1,4 triliun.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.