BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Indeks Keyakinan Konsumen Membaik, Penjualan Emiten Consumer Goods Cerah

01 Agustus 2016
Tags:
Indeks Keyakinan Konsumen Membaik, Penjualan Emiten Consumer Goods Cerah
Dua karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4). Perdagangan IHSG pada akhir pekan ditutup naik 11,65 poin atau 0,24 persen menjadi 4.914,73. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

UNVR, MYOR, ROTI membukukan penjualan double digit seiring membaiknya keyakinan konsumen

Bareksa.com – Seiring membaiknya tingkat keyakinan konsumen dan periode Lebaran pada kuartal kedua 2016 ini, sejumlah emiten produk konsumsi (consumer goods) menunjukkan penjualan yang lebih baik dibandingkan tahun lalu meskipun beberapa masih mengalami tekanan laba akibat kenaikan beban. Sejumlah emiten sektor konsumsi dengan produk kebutuhan sehari-hari yang telah merilis laporan keuangan termasuk PT Unilever Tbk (UNVR), PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), menunjukkan pertumbuhan penjualan double digit seiring dengan kenaikan tingkat keyakinan konsumen.

Berdasar survei Bank Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang terus membaik mengindikasikan mulai meningkatnya optimisme konsumen terhadap perekonomian Indonesia. Angka di atas 100 menunjukkan level optimis sementara nilai di bawah 100, menunjukkan pesimisme konsumen. Sejak menyentuh level terendahnya dalam setahun terakhir di 97,5 pada September 2015, tingkat keyakinan konsumen terus menanjak hingga 113,7 di bulan Juni 2016. Hal ini pun seiring dengan kinerja perusahaan consumer goods di semester pertama 2016

Grafik: Tingkat Keyakinan Konsumen

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber: tradingeconomics.com, Bank Indonesia

PT Unilever Tbk (UNVR)

Emiten dengan kapitalisasi pasar Rp344 triliun (per 29 Juli 2016) ini mencatatkan laba bersih Rp1,7 triliun di kuartal kedua 2016 atau meningkat 29,1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sehingga sepanjang enam bulan ini, UNVR membukukan kenaikan laba 12,5 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp3,3 triliun. Pertumbuhan bisnis divisi Home dan Personal Care menjadi salah satu faktor meningkatnya kinerja UNVR.

Meskipun laporan keuangan UNVR cukup menggembirakan, beberapa analis tetap memasang rekomendasi jual. Maybank Kim Eng Securities tetap menyarankan 'Sell' dengan target harga Rp38.500. JP Morgan melabeli UNVR dengan ‘Underweight', yang artinya saham ini perlu dikurangi bobotnya dalam portofolio dan memasang target harga Rp39.600. Sementara itu, UOB Kay Hian menaikkan target harga Rp41.000 dari Rp34.000, tetapi tetap dengan rekomendasi jual.

Grafik: Kinerja UNVR Periode 2011 – 2016 (Rp triliun)

Illustration

Sumber: Bareksa.com

PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

Meski pendapatan produsen makanan ini tumbuh 23 persen yoy menjadi Rp9,3 triliun, laba bersih turun 16 persen yoy menjadi Rp268 miliar. Turunnya laba bersih disebabkan beban pokok penjualan yang melonjak 25,1 persen, utamanya disebabkan kenaikan harga bahan mentah seperti gula dan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO). Laporan riset CIMB Securities tanggal 31 Juli 2016 menyebutkan harga gula yang naik 25 persen year-to-date (ytd) menyebabkan turunnya marjin.

Analis CIMB Securities tetap merekomendasikan untuk menambah saham MYOR dengan target harga Rp46.000 karena MYOR akan diuntungkan dari membaiknya daya beli konsumen. Namun, perlu juga diperhatikan risiko kenaikan bahan mentah yang akan mempengaruhi marjin.

Grafik: Kinerja MYOR Periode 2011 - 2016 (Rp triliun)

Illustration

Sumber: Bareksa.com

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)

Laba bersih produsen merk Sari Roti ini tumbuh 8,9 persen yoy menjadi Rp 128,8 miliar dengan pendapatan yang naik 14,8 persen menjadi Rp1,2 triliun. Laba yang tumbuh single digit ini salah satunya disebabkan oleh kenaikan bahan baku dan kemasan serta upah. Fluktuasi harga gandum dunia sebagai bahan utama pembuatan roti menjadi risiko yang perlu diperhatikan. Hal lain yang menjadi catatan adalah persediaan produk perusahaan yang kadaluarsa/cacat bertambah Rp20,5 miliar menjadi Rp80,8 miliar.

Grafik: Kinerja ROTI Periode 2011 – 2016 (Rp miliar)

Illustration

Sumber: IDX, Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,88

Up0,45%
Up4,28%
Up7,56%
Up8,64%
Up19,14%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,54

Up0,42%
Up4,45%
Up7,00%
Up7,43%
Up2,63%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.080,63

Up0,65%
Up4,10%
Up7,18%
Up7,82%
--

Capital Fixed Income Fund

1.845,73

Up0,55%
Up3,96%
Up6,73%
Up7,42%
Up17,09%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.272,77

Up0,85%
Up3,99%
Up6,65%
Up7,27%
Up20,21%
Up35,67%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua