Kinerja Reksa Dana Saham Tertinggal IHSG 5 Tahun Terakhir, Apa Penyebabnya?
Meski begitu, terdapat reksa dana saham yang mampu melebihi 3 Kali IHSG yakni MNC Dana Ekuitas dengan return 60%.
Meski begitu, terdapat reksa dana saham yang mampu melebihi 3 Kali IHSG yakni MNC Dana Ekuitas dengan return 60%.
Bareksa.com – Dalam sebulan terakhir, kinerja pasar saham cenderung mengalami penguatan yang tercermin dari return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 6,05 persen. IHSG dalam jangka waktu 5 tahun terakhir juga mampu mencatatkan performance (kinerja) cukup baik dengan return yang hingga 27,14 persen. IHSG yang cenderung bergerak positif ini, tentunya ikut mempengaruhi kinerja reksa dana saham, yang mengalokasikan mayoritas asetnya pada instrumen saham.
Kendati demikian, ternyata berdasarkan data Bareksa, return yang dihasilkan dari rata-rata reksa dana saham secara keseluruhan tidak sebanding dengan kinerja IHSG. Hal ini tercermin dari indeks reksa dana saham yang selama lima tahun terakhir membukukan return 21,32 persen, lebih rendah dari kinerja IHSG. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Grafik: Pergerakan Return Indeks Reksa Dana Saham dengan IHSG
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Manuel M. Maleaki, salah satu Manajer Investasi PT. Mega Asset Management, menjelaskan bahwa terdapat 2 hal yang dapat menyebabkan fenomena kinerja reksa dana saham berada di bawah return IHSG. Kedua hal itu dijelaskan sebagai berikut:
1. Strategi Alokasi Asset
Kinerja indeks reksa dana saham yang lebih rendah ini bisa disebabkan oleh penerapan strategi alokasi aset portofolio reksa dana yang dilakukan oleh Manajer Investasi belum membuahkan hasil yang maksimal.
Hal tersebut dikarenakan dalam pengelolaan investasi reksa dana, setiap Manajer Investasi memiliki strategi yang berbeda-beda dalam membagi kelas aset pada portofolio reksa dana. Sesuai dengan peraturan, portofolio reksa dana saham harus menempatkan aset berupa saham sekurang-kurangnya 80-100 persen dari total aset.
Manajer Investasi dapat mengalokasikan asetnya pada saham dengan porsi maksimal 100 persen atau juga dapat mengalokasikan asetnya pada saham dengan porsi minimal 80 persen sehingga 20 persen lainnya dapat dialokasikan pada instrumen lainnya seperti deposito atau obligasi.
Jadi, apabila Manajer investasi hanya menempatkan aset saham hanya dengan porsi minimal 80 persen ketika mayoritas harga saham di pasar mengalami kenaikan, tentunya kontribusi keuntungan dari reksa dana saham tersebut akan lebih kecil bila dibandingkan dengan kenaikan return IHSG.
2. Jumlah Saham Dalam Portofolio Reksa Dana
Dalam pengelolaan investasi reksa dana saham, Manajer Investasi tidak menjadikan seluruh saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sebagai portofolio reksa dana melainkan hanya sebagian saja. Dari 537 saham yang tercatat di bursa dan masuk ke dalam IHSG, tidak semuanya dipilih dan dimasukkan ke dalam portofolio reksa dana. Tentunya hal ini turut mempengaruhi kinerja indeks reksa dana saham menjadi lebih rendah dibandingkan dengan return IHSG.
Selain itu, pilihan saham Manajer Investasi dalam pengelolaan portofolio reksa dana juga turut mempengaruhi kinerja reksa dana. Misalnya Manajer Investasi memiliki strategi menempatkan aset pada saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang kecil (Small Capitalization Stock), sementara pendorong kenaikan IHSG terbesar terdiri dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar (Big Capitalization Stock). Tentunya ini akan mempengaruhi return reksa dana saham lebih kecil dibandingkan dengan IHSG.
***
Meski rata-rata kinerja reksa dana saham tercatat menghasilkan return yang lebih kecil bila dibandingkan dengan IHSG, pada Marketplace Investasi Bareksa terdapat sejumlah reksa dana yang memiliki kinerja cukup baik dan bisa melampaui indeks. Salah satunya adalah MNC Dana Ekuitas yang menghasilkan return 60,94 persen dalam 5 tahun terakhir, hampir 3 kali lipat return IHSG.
Grafik: Pergerakan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana MNC Dana Ekuitas
Sumber: Bareksa.com
Seperti tertera dalam Fund Fact Sheet, reksa dana kelolaan PT MNC Asset Management ini mengalokasikan sebagian besar portofolio pada sektor keuangan, infrastruktur,dan konsumsi. Sejak awal tahun ini, reksa dana MNC Dana Ekuitas telah mencatatkan return 11,50 persen.
Kemudian, reksa Dana kelolaan Pratama Asset Management, yakni Dana Pratama Ekuitas dan Pratama Saham juga mencatatkan return yang cukup cemerlang dengan return masing-masing 58,60 persen dan 57,29 persen dalam 5 tahun terakhir. Sementara keduanya menghasilkan return 9,86 persen dan 8,28 persen secara year-to-date (YTD). Kedua produk ini juga menempatkan mayoritas aset pada sektor yang sama dengan MNC Dana Ekuitas.
Grafik: Pergerakan NAB Reksa Dana Dana Pratama Ekuitas Dan Pratama Saham
Sumber: Bareksa.com
Maka dari itu, investor perlu mengetahui dan membaca dengan jeli karakteristik sebuah produk reksa dana sebelum membelinya. Bila sudah membaca fund fact sheet, investor seharusnya siap menghadapi potensi keuntungan sekaligus risiko yang akan dihadapi.
Secara umum, reksa dana saham menawarakan potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya. Namun, reksa dana jenis ini memiliki risiko dan fluktuasi pasar yang tinggi sesuai dengan karakter mayoritas asetnya yaitu instrumen saham. Seperti kita ketahui saham ini berfluktuasi cukup tinggi dan sensitif terhadap keadaan ekonomi domestik maupun global. Oleh karena itu, investor perlu memperhatikan tujuan investasi dan jangka waktu sebelum berinvestasi pada reksa dana saham.
***
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.