Reksa Dana Saham Syariah Hasilkan "Berkah" Untung 2 Kali Lipat dari IHSG
6 bulan terakhir, rata-rata return reksa dana saham syariah mencapai 10,29%
6 bulan terakhir, rata-rata return reksa dana saham syariah mencapai 10,29%
Bareksa.com – Sejak awal tahun hingga saat ini, kinerja pasar saham cenderung mengalami peningkatan. Begitupun dengan saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII). JII terpantau melonjak 10,04 persen, hampir dua kali lpat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya menghasilkan 5,26 persen.
Tidak adanya saham perbankan dalam kategori saham syariah menopang kinerja JII. Pasalnya dalam periode yang sama indeks sektor keuangan menyusut 2,32 persen.
Saham-saham sektor keuangan termasuk bank, tidak termasuk dalam kriteria efek syariah karena mendapatkan penghasilan utamanya berasal dari bunga (riba). Hal ini sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengelompokan saham-saham yang tergolong syariah dalam Daftar Efek Syariah (DES) dengan tidak bertentangan prinsip syariah islam seperti mengharamkan uang riba.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Perbandingan IHSG, JII dan Indeks Reksa Dana Saham Syariah secara Year-to-date (YTD)
Sumber: Bareksa.com
Kenaikan pada JII, tentunya juga berdampak positif terhadap kinerja reksa dana saham yang berbasis syariah ikut meningkat. Year-to-date, Indeks reksa dana saham syariah tercatat membukukan return mencapai 10,29 persen, bahkan melebihi kinerja JII. (Baca juga: Tak Punya Saham Bank, Kinerja Reksa Dana Saham Syariah Lebih Kinclong Dari IHSG)
Pada data bareksa, terdapat empat reksa dana saham syariah yang diperdagangkan Marketplace Investasi Bareksa memiliki kinerja di atas benchmark, yaitu yakni Sucorinvest Shariah Equity Fund, Trim Syariah Saham, MNC Dana Syariah Ekuitas, dan Simas Syariah Unggulan.
Tabel: Daftar Reksa Dana Saham Syariah yang memiliki return diatas benchmark year-to-date (YTD)
Sumber: Bareksa.com
Berdasarkan fund fact sheet, kinerja keempat reksa dana saham syariah ini banyak ditopang dari saham-saham yang berada di sektor barang konsumsi. Indeks sektor konsumsi sejak awal tahun hingga kemarin memang terpantau melesat hingga 11,06 persen.
Selain itu, kinerja saham-saham di sektor infrastruktur dan properti yang mengalami kenaikan juga turut berkontribusi dalam pencapaian return yang dihasilkan keempat reksa dana ini. Sebagai gambaran indeks sektor infrastruktur tercatat melonjak 10,46 persen. Di periode yang sama indeks sektor properti pun naik 7,73 persen.
Grafik: Pergerakan Indeks Sektoral secara year-to-date (YTD)
Sumber: Bareksa.com
Bank Indonesia yang mulai menurunkan suku bunga menjadi katalis positif pergerakan saham di sektor ini. Dukungan lain juga berasal dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menguat dari level Rp13.758 per dolar AS hingga saat ini dolar berada diposisi Rp13.360.
Sejumlah paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah juga cenderung menggerakan sektor riil seperti pembangunan infrastruktur. Meski dalam jangka pendek perekonomian masih bergerak melambat, namun berdasarkan data, perekonomian masih cukup stabil dengan tingkat inflasi tahunan yang cenderung rendah di level 3,41 persen.
Tetapi yang perlu diperhatikan nasabah yang ingin menabung di reksa dana saham syariah adalah reksa dana ini tergolong jenis reksa dana yang memiliki risiko tinggi dan cukup berfluktuasi di pasar karena mayoritas portofolio ditempatkan pada efek saham. Oleh karena itu investor perlu mengukur terlebih dahulu sejauh mana risiko yang bisa ditanggung. Cara yang paling mudah adalah melihat dari jangka waktu. Semakin panjang jangka waktu yang bisa diterima nasabah maka nasabah akan lebih bisa menerima risiko reksa dana saham yang tinggi.
* * *
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,88 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,64% | 19,14% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,54 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,63% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,63 | 0,65% | 4,10% | 7,18% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,73 | 0,55% | 3,96% | 6,73% | 7,42% | 17,09% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,77 | 0,85% | 3,99% | 6,65% | 7,27% | 20,21% | 35,67% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.