BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Mau Dibeli Pemprov Banten, Begini Sejarah Kepemilikan Saham Bank Pundi

15 Juni 2016
Tags:
Mau Dibeli Pemprov Banten, Begini Sejarah Kepemilikan Saham Bank Pundi
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjadi nara sumber dalam Diskusi Rakyat Jakarta di Jakarta, 19 Maret 2016. Nama Sandiaga tertera di dokumen Pentagon Papers (Antara Foto/Widodo S. Jusuf).

Sandiaga S. Uno dan Rosan P. Roeslani masuk ke Bank Pundi sejak tahun 2010

Bareksa.com - Harga saham PT Bank Pundi Tbk (BEKS) naik dalam dua hari berturut-turut, seiring investor menanti rapat umum pemegang saham yang akan membahas aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue). Setelah pada Senin 13 Juni BEKS ditutup naik 21 persen, saham ini melanjutkan kenaikan 1,2 persen hingga mencapai Rp87 per saham pada Selasa 14 Juni 2016.

Kenaikan harga saham ini terjadi seiring rencana rights issue, yang juga menjadi jalan masuknya Pemerintah Provinsi Banten. Pemprov Banten akan mengakuisisi setidaknya 60 persen kepemilikan di bank ini dan akan mengubah nama bank ini menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Banten atau Bank Banten. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang membahas rencana itu akan dilaksanakan pada 11 Juli 2016 mendatang. (Baca juga: Banten Punya BPD Sendiri. Apa Dampaknya Terhadap BJBR?)

Seperti apa riwayat kepemilikan saham di Bank Pundi ini?

Promo Terbaru di Bareksa

Mulai beroperasi sejak 1993, bank ini dikenal sebagai Bank Eksekutif Indonesia dan tercatat di BEI sejak 2001. Bank yang sebelumnya berfokus pada nasabah korporasi ini kemudian berubah haluan menjadi berfokus pada segmen mikro setelah Recapital yang dikendarai taipan Sandiaga S. Uno dan Rosan P. Roeslani masuk sebagai pemegang saham mayoritas pada 2010.

BEKS beberapa kali melakukan peningkatan modal baik dengan atau tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/right issue). Sejak melantai di BEI, BEKS tercatat telah melakukan peningkatan modal ditempatkan sebanyak lima kali, di mana tiga kali melalui skema right issue sedangkan dua lainnya tanpa right issue.

Rights issue pertama senilai Rp512,25 miliar dilakukan pada 2010 yaitu ketika Recapital masuk menjadi salah satu pemegang saham pengendali. Selain mengambil saham baru, Recapital juga mengakusisi kepemilikan saham BEKS dari keluarga Widjaja.

Dalam rights issue kedua tahun 2011, BEKS kembali mengincar dana senilai Rp500 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk belanja modal dan membuka kantor cabang baru. Pada rights issue ketiga tahun 2012, BEKS mengincar Rp300 miliar untuk belanja modal. Recapital kembali menjadi pembeli siaga dalam aksi korporasi ini.

Dalam rencananya yang terbaru ini BEKS melakukan rights issue untuk memberi jalan PT Banten Global Development (BGD) untuk mengakuisisi sahamnya. Akuisisi saham ini, berdasarkan prospektus BEKS akan dilakukan dalam tiga tahap.

Dalam tahap pertama, BEKS akan melakukan penawaran umum dan BGD akan menjadi pembeli siaga. Setelah tahap pertama dilakukan, BGD akan memiliki 25 persen saham BEKS. Tahap kedua juga berupa rights issue dan setelah aksi selesai BGD akan memiliki 40 persen saham BEKS. Terakhir, BGD akan membeli saham BEKS yang dipegang Recapital dan pemegang saham lain sehingga setelah tahap tiga selesai afiliasi Pemprov Banten itu akan memiliki 60 persen saham BEKS.

Sebelum Pemprov Banten merencanakan akuisisi, akhir Maret lalu PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) milik Hary Tanoesoedibjo juga mengungkapkan niat untuk membeli saham Bank Pundi tapi batal. PT MNC Kapital Indonesia (BCAP) bahkan telah menyisihkan Rp100 miliar untuk dana cadangan modal di BEKS.

Sampai dengan saat ini, pemegang saham BEKS masih sama sejak masuknya Recapital dengan komposisi Recapital dengan 67,85 persen, IF Services Netherlands BV dengan 13,34 persen, Pershing sebesar 10,71 persen dan publik 8,1 persen.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua