Cikarang Listrindo, IPO Pembangkit Listrik Pertama Berpotensi Raih Rp5 Triliun
Hingga kini, Cikarang Listrindo telah memproduksi dan mendistribusikan listrik kepada 1.650 pelanggan
Hingga kini, Cikarang Listrindo telah memproduksi dan mendistribusikan listrik kepada 1.650 pelanggan
Bareksa.com- Perusahaan pembangkit listrik swasta PT Cikarang Listrindo Tbk menggelar masa penawaran awal 16 Mei sampai 26 Mei 2016 dalam rangkaian penawaran umum perdana saham (initial public offerings/IPO). Aksi korporasi tersebut menjadikan Cikarang Listrindo sebagai perusahaan pembangkit listrik pertama di Indonesia yang akan melantai di Bursa Indonesia sekaligus berpotensi meraih dana IPO terbesar dalam setahun terakhir.
Cikarang Listrindo akan melepas maksimal 15 persen saham dari modal disetor dan ditempatkan ke publik lewat IPO. Selain itu, perseroan juga akan menggelar program penjatahan saham bagi karyawan, dan mendivestasikan 15 persen saham kepada investor institusi luar negeri.
Menurut prospektus yang dirilis di surat kabar, perusahaan akan melepas maksimal 2,55 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp200. Bila rencana tersebut terealisasi, maka jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh Cikarang Listrindo membesar menjadi Rp17,03 miliar dari sebelummya Rp14,48 miliar.
Seiring dengan pelepasan saham kepada publik, kepemilikan pemegang saham sebelumnya akan berkurang, yakni PT Udinda Wahanatama dalam Cikarang Listrindo akan berkurang menjadi 30,92 persen dari sebelumnya 36,83 persen, PT Brasal Industri Pratama menyusut menjadi 27,04 persen dari sebelumnya 31,81 persen, dan kepemilikan PT Pentakencana Pakarperdana mengecil menjadi 27,04 persen dari sebelumnya 31,81persen.
Seperti dikutip dari laporan Global Capital, saham Cikarang Listrindo ditawarkan di kisaran Rp1.430-Rp1.970 per saham. Dengan kisaran harga tersebut, potensi dana yang diraih sekitar Rp3,65 triliun sampai Rp5,02 triliun. Angka tersebut berpotensi menjadi yang terbesar dalam setahun terakhir setelah PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) meraup Rp4,45 triliun pada 2015. Rekor IPO terbesar di Bursa Efek Indonesia dicatat oleh perusahaan tambang PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan raihan total Rp12 triliun pada 2008.
Para penjamin emisi efek untuk aksi korporasi ini adalah PT Indopremier Securities, PT Citigroup Securities Indonesia, PT Deutsche Securities Indonesia, dan PT UBS Securities Indonesia. Manajemen dan penjamin emisi akan melakukan roadshow ke beberapa kota termasuk Hong Kong, Singapura, Boston, New York dan London untuk menggaet investor asing bagi aksi yang berstatus Reg-S ini. Paparan publik untuk calon investor di Jakarta akan dilakukan pada tanggal 18 Mei 2016.
Rencananya 70 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk menambah kapasitas pembangkit listrik, baik pada fasilitas yang sudah atau fasilitas baru dengan membangun pembangkit listrik berbahan bakar gas dan uap atau berbahan bakar batubara, dan sisanya akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Berdasarkan laman resmi Grup Brasali, Cikarang Listrindo memproduksi dan mendistribusikan listrik kepada 2.185 pelanggannya yang berada di kawasan industri Cikarang, Bekasi. Cikarang Listrindo juga memiliki dan menguasai pembangkit listrik berbasis gas alam (PLTG). Dengan kapasitas terpasang sebesar 864 megawatt (MW) per Desember 2015 dan akan ditingkatkan menjadi 1.144 MW. Klien utama perusahaan di Kawasan Industri Cikarang adalah Jababeka, MM-2100, East Jakarta Industrial park, Lippo Cikarang dan BEkasi International Industrial Estate.
Perseroan juga tengah membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan batu bara sebagai bahan bakar. Sesuai rencana, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara tersebut bakal memiliki kapasitas maksimum sebesar 420 MW.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia memprediksi konsumsi listrik akan naik sebesar 8,7 persen setiap tahunnya hingga 2024. Oleh karena itu, pemerintah menargetkan mampu menambah kapasitas hingga mencapai 42.900 MW pada 2019. Kendati demikian, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) hanya membangun sepertiga dari target tersebut. Sisanya, diserahkan oleh perusahaan swasta lainnya yang biasa dikenal dengan independent power producer (IPP), termasuk di dalamnya Cikarang Listrindo
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.