Bank Mana Saja yang Terdampak Perubahan Acuan Bunga BI?
Dampak perubahan acuan terhadap BBRI minimal
Dampak perubahan acuan terhadap BBRI minimal
Bareksa.com – Besok (Jumat, 15 April 2016) Bank Indonesia rencananya akan mengumumkan perubahan acuan suku bunga dari saat ini menggunakan BI rate menjadi reverse repo 7 hari. Sejak memasuki 2016, industri perbankan mendapat tekanan untuk menurunkan suku bunga pinjaman dan menggenjot penyaluran kredit.
Bahkan sekuritas asing JP Morgan telah melabeli underweight -- investor disarankan mengurangi saham-- pada industri perbankan di Indonesia di antaranya karena risiko turunnya profitabilitas dan likuiditas yang ketat. (Baca juga: JP Morgan Rekomendasi Jual, Harga Saham Perbankan Jebol)
Jika besok BI mengubah bunga acuan, bagaimana dampaknya terhadap perbankan?
Promo Terbaru di Bareksa
UOB Kay Hian dalam laporannya kepada nasabah hari ini (Kamis,14 April 2015) menulis bahwa dampak terhadap industri perbankan secara keseluruhan akan negatif. Jika BI mengadopsi suku bunga acuan baru, maka bank akan dipaksa untuk menurunkan suku bunga pinjaman. Kondisi ini hanya dapat dikompensasikan melalui pertumbuhan pinjaman yang signifikan. Artinya, ada tekanan bagi perbankan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Hal ini akan berdampak kepada marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) dan profitabilitas secara keseluruhan.
Sementara itu, Deutsche Bank (DB) menilai bank-bank besar akan cenderung lebih kebal terhadap perubahan ini. DB memproyeksikan bahwa bank besar lebih mampu menurunkan suku bunga pinjaman lebih cepat dan dengan demikian memiliki potensi profitabilitas yang lebih baik.
Grafik: Perbandingan NIM Perbankan
Sumber: Deutsche Bank
Analis Citi Group dalam laporan risetnya menyatakan jika bank dipaksa mengubah bunga pinjaman menjadi 'single digit', di mana salah satunya akibat perubahan suku bunga acuan, maka ada dua skenario yang dapat berdampak terhadap biaya deposito dan laba perbankan.
Skenario pertama, apabila tidak ada risiko terhadap laba, maka rata-rata bunga pinjaman akan turun dari 11,3 persen menjadi 10,1 persen. Pada skenario kedua, rata-rata laba per saham (earnings per share/EPS) akan turun 15 persen di mana laba PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan turun 8-13 persen, sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) paling sedikit terkena dampaknya.
Grafik: Pengaruh Penurunan Bunga Terhadap EPS
Sumber: Citi Research
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.