BBM Diturunkan, Seberapa Besar Pengaruhnya Terhadap Blue Bird dan Express?
PT Pertamina akan menurunkan harga BBM nonsubsidi sebesar Rp200 per liter
PT Pertamina akan menurunkan harga BBM nonsubsidi sebesar Rp200 per liter
Bareksa.com - PT Pertamina akan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi sebesar Rp200 per liter yang mulai berlaku Rabu, 30 Maret 2016 pukul 00.00 WIB.
Dalam keterangan kepada media Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan "besok kami turunkan harga semua produk non-PSO seperti Pertalite menjadi Rp7.100 per liter, lalu Pertamax menjadi Rp 7.500 tiap liter."
Harga BBM non-PSO seperti Pertalite, Pertamax 92, Pertamax Plus dan Pertamina Dex, kata Ahmad, akan menurun lebih cepat dibanding penurunan harga BBM bersubsidi, seperti Premium dan Biosolar yang akan memakai harga baru pada 1 April mendatang.
Promo Terbaru di Bareksa
Dengan adanya penurunan BBM ini, seberapa besar pengaruhnya terhadap perusahaan jasa transportasi?
Grafik: Beban Bahan Bakar BIRD & TAXI Kuartal III 2014-2015
Sumber: Bareksa.com
Dengan berkaca pada laporan keuangan kuartal III-2015 dari perusahaan jasa transportasi seperti PT Blue Bird Tbk (BIRD) dan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), maka diperoleh data beban bahan bakar membebani 11 - 30 persen terhadap beban operasional perusahaan.
Sebagai perusahaan taksi terbesar di Indonesia, Blue Bird paling sensitif terhadap harga BBM dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya. Beban bahan bakar berupa biaya bensin ini seluruhnya ditanggung oleh perusahaan.
Per September 2015, beban bahan bakar yang dikeluarkan oleh Blue Bird mencapai Rp839 miliar. Nilai tersebut setara 30 persen dari beban langsung perusahaan yang mencapai Rp2,8 triliun.
Sementara pada TAXI, tidak terlalu besar dampaknya karena operasional mobil taksi Express menggunakan sistem kemitraan dengan pengemudinya. Dalam sistem ini, beban bahan bakar ditanggung oleh pengemudi.
Sebenarnya TAXI juga memiliki armada yang menggunakan sistem komisi, yaitu merek Eagle. Namun, jumlah armada-armada yang menggunakan sistem komisi tersebut tidak banyak. Jumlah taksi Eagle hanya 1.000 unit dibandingkan dengan jumlah taksi Express yang mencapai 10.000 unit.
Sebelumnya ada Eagle, pada kuartal III-2014 beban bahan bakar yang ditanggung TAXI hanya Rp12 miliar atau setara 3 persen dari seluruh beban langsung. Namun, setelah ada Eagle melonjak menjadi 11 persen atau setara Rp54 miliar.
Dari sisi perdagangan di pasar modal, pelaku pasar merespons positif penurunan harga BBM. Harga saham TAXI, naik 8,5 persen menjadi Rp205 per saham, sedangkan BIRD malah anjlok 3,2 persen menjadi Rp6.100 per saham.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.