BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Pemerintah Turunkan PPh Final, Siapa Emiten Paling Diuntungkan?

23 Maret 2016
Tags:
Pemerintah Turunkan PPh Final, Siapa Emiten Paling Diuntungkan?
Pekerja menyelesaikan kontruksi pembangunan tower Grand Sungkono Lagoon di Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/9). Tower tersebut rencananya mempunyai 578 unit apartemen yang dilengkapi mall dan ruang terbuka hijau. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

PWON menjadi emiten yang paling sedikit mendapatkan keuntungan.

Bareksa.com - Pemerintah berencana akan menurunkan pajak penghasilan (PPh) final untuk properti. Hal ini diungkapkan oleh staff ahli Menteri Koordinator Perekonomian Wahyu Utomo.

Wahyu mengatakan, penurunan tarif PPh tersebut pada prinsipnya sudah mendapatkan dukungan dari Kementerian Keuangan. Penurunan pajak itu diharapkan bisa membuat biaya menjadi lebih murah.

Menurut Wahyu, paling tidak investor harus mengeluarkan 10,8 persen dari total nilai transaksi untuk mendaftarkan propertinya. Padahal di negara lain hanya dibutuhkan sebesar 5 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Pemerintah juga mengkaji adanya penurunan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang saat ini sebesar 5 persen dari nilai properti.

"Kami sedang berkoordinasi dengan daerah kalau bisa diturunkan lagi. Kalau pengalaman negara-negara lain itu sangat kecil, sekitar 1-3 persen," katanya dikutip Bisnis Indonesia.

Analis Mandiri Sekuritas Liliana S Bambang dalam riset yang dibagikan kepada nasabah, Rabu 23 Maret 2016 memperkirakan bila penurunan pungutan ini benar terjadi maka emiten properti akan diuntungkan. Emiten yang paling diuntungkan adalah PT Modern Land Tbk (MDLN).

Grafik Pengaruh PPh Final Kepada Emiten Properti

Illustration

Sumber: Mandiri Sekuritas, diolah Bareksa

MDLN paling diuntungkan karena memiliki penjualan paling banyak dibanding emiten lainnya. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menjadi emiten properti yang paling sedikit mendapatkan manfaat dari kebijakan ini.

Alasannya, PWON merupakan emiten properti yang memiliki recurring income terbesar dibanding emiten properti lainnya. Recurring income PWON datang dari gedung perkantoran dan juga pusat perbelanjaan dan akan terkena pajak PPh final 10 persen.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua