Setelah Uber & Grab Car Masuk, Seberapa Besar Penurunan Kinerja TAXI & BIRD?
Tarif Uber Taxi & Grab Car, menurut beberapa pengguna yang diwawancarai Bareksa, 30-50% lebih murah dari taksi biasa
Tarif Uber Taxi & Grab Car, menurut beberapa pengguna yang diwawancarai Bareksa, 30-50% lebih murah dari taksi biasa
Bareksa.com - Sejak setahun terakhir, dua armada yang menggunakan aplikasi pemesanan “taksi online” sedang naik daun. Bagaimana tidak, kemudahan dan harga yang jauh lebih murah membuat pengguna beralih menggunakan armada kendaraan yang menggunakan aplikasi pemesanan online tersebut.
Tarif Uber Taxi dan Grab Car, menurut beberapa pengguna yang diwawancarai Bareksa, sekitar 30 - 50 persen lebih murah dari taksi biasa. Maka, tak pelak, masuknya Uber Taxi ke Indonesia membuat ketar-ketir PT Blue Bird Tbk (BIRD) dan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) yang saat ini menguasai pangsa pasar masing-masing 40 persen dan 30 persen di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Kedua perusahan taksi itu mengklaim mengalami penurunan kinerja karena Uber Taxi dan Grab Car menyedot pengguna jasa transportasi darat tersebut.
Promo Terbaru di Bareksa
Pertumbuhan pendapatan TAXI per September 2015 hanya naik 41 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Padahal sebelumnya pada Juni 2015, pertumbuhan pendapatan TAXI melejit 107 persen. Sementara berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2015, pertumbuhan pendapatan BIRD hanya 51 persen, jauh lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 108 persen.
Anjloknya pendapatan juga menekan laba usaha TAXI dan BIRD yang pada kuartal III-2015 masing-masing hanya mengantongi kenaikan 19 persen dan 44 persen.
Grafik: Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Usahan Per Kuartal 2015
Sumber: Bareksa.com
Tidak hanya dari sisi keuangan, harga saham dua armada taksi ini juga menurun sangat signifikan . Sejak Uber Taxi mulai gencar berpromosi akhir Maret 2015, harga saham BIRD turun 19,7 persen dalam waktu tiga bulan, sementara harga saham TAXI masih dapat bertahan dan naik sebesar 26,75 persen.
Namun, belum selesai persaingan dengan Uber, BIRD dan TAXI juga harus mendapat tekanan kembali dari pesaing barunya, yaitu Grab Car yang diluncurkan sejak Juli 2015. Walhasil harga saham BIRD sejak Maret 2015 - pada penutupan perdagangan kemarin (Senin, 14 Maret 2016) semakin menyusut sekitar 38 persen, sedangkan TAXI anjlok 73,5 persen.
Grafik: Pergerakan Harga Saham TAXI dan BIRD Selama 1 Tahun
Sumber: Bareksa.com
Memang, ada faktor lain yang ikut mempengaruhi penurunan harga saham taksi ini, yakni pelemahan ekonomi. Namun, perlu diketahui bahwa pada periode awal Maret 2016 hingga kemarin (Senin, 14 Maret 2016), IHSG hanya merosot 10 persen. Sementara itu, dua saham perusahaan taksi tersebut anjlok lebih dalam. (Baca juga: Menteri Jonan Minta Uber Dilarang, Saham Blue Bird & Express Bakal Melonjak?)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.