BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Saham SRIL Mulai Rebound, Ini Faktor Pendorongnya

04 Februari 2016
Tags:
Harga Saham SRIL Mulai Rebound, Ini Faktor Pendorongnya
Monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (18/6). IHSG ditutup melemah 0,25 point atau 0,01 persen menjadi 4.945,49 pada perdagangan bursa saham awal ramadan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

SRIL telah berhasil memenuhi target penjualan tahun 2015 sebesar $630-$650 juta

Bareksa.com- Harga saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) hingga pukul 14.10 hari ini (Kamis, 4 Februari 2015) mulai berbalik arah (rebound) sebesar 2,5 persen menjadi Rp243 dari sebelumnya Rp237.

Grafik: Pergerakan Harga Saham SRIL Secara Intraday

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Sebelumnya, sejak awal 2016 hingga hingga penutupan kemarin (Rabu, 3 Februari 2016) harga saham SRIL telah anjlok 41 persen dari level Rp404. (Baca juga: Harga Saham Sritex Sudah Ambrol 30% ke Level April 2015, Kenapa?)

Hari ini, Mandiri Sekuritas (CC) tercatat sebagai pembeli terbesar dan melakukan aksi beli sebanyak 63 ribu lot saham SRIL pada harga rata-rata Rp246,1 per saham atau senilai Rp1,6 miliar

Nilai transaksi oleh CC setara 5,6 persen jika dibandingkan dengan transaksi saham SRIL yang mencapai Rp28,6 miliar siang ini.

Seiring dengan kenaikan harga saham, SRIL telah berhasil memenuhi target penjualan 2015 sebesar US$630 - 650 juta. Hal ini juga diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Welly Salam kepada Bareksa. “Hingga akhir 2015, Sritex telah berhasil mencapai target penjualan,” katanya.

Selain itu, emiten tektil asal Solo ini juga kembali memenangkan kontrak pengadaan pakaian militer untuk United Arab Emirates (UAE). Sritex sudah mengekspor pakaian militer ke UAE lebih dari 10 tahun.

Sementara mengenai modal kerja atas pesanan pengadaan pakaian militer dari UAE serta pakaian militer dari negara lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memberi fasilitas pinjaman sebesar US$18 juta.

Welly juga menyampaikan bahwa utang SRIL yang akan jatuh tempo pada 9 Februari 2016 kini telah disetujui untuk diperpanjang hingga 9 Februari 2018.

Tabel: Utang SRIL yang Diperpanjang Hingga 9 februari 2018

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Berdasarkan siaran pers perusahaan hari ini, SRIL memiliki utang senilai US$53,8 juta atau setara Rp743 miliar (asumsi kurs Rp13.800 per dolar AS). Utang tersebut diperoleh dari BRI yang terpecah dalam beberapa bagian.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.380,2

Up1,09%
Up5,00%
Up7,35%
Up8,50%
Up19,34%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.090,33

Up0,49%
Up5,21%
Up6,68%
Up7,14%
Up2,71%
-

Capital Fixed Income Fund

1.838,73

Up0,53%
Up3,93%
Up6,33%
Up7,43%
Up17,20%
Up39,76%

STAR Stable Amanah Sukuk

1.075,71

Up0,66%
Up3,97%
Up6,69%
---

Insight Renewable Energy Fund

2.259,31

Up0,74%
Up3,72%
Up6,02%
Up7,00%
Up19,69%
Up35,52%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua