Jual Aset ke REIT di Singapura, Lippo Karawaci Potensi Cuan Rp307 Miliar
Rencana transaksi penjualan Lippo Mall Kuta senilai Rp800 miliar
Rencana transaksi penjualan Lippo Mall Kuta senilai Rp800 miliar
Bareksa.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan penjualan aset propertinya berupa pusat perbelanjaan senilai Rp800 miliar kepada dana investasi real estat (real estate investment fund/REIT) yang tercatat di Bursa Saham Singapura. Developer milik Grup Lippo itu berpotensi mendapatkan untung sebesar Rp307 miliar dari selisih nilai asetnya per September 2015.
Berdasarkan keterbukaan informasi, anak usaha LPKR, yaitu PT Pamor Paramita Utama (PPU) berencana menjual Lippo Mall Kuta yang terletak di Bali kepada Kuta1 Holdings Pte.Ltd. Kuta1 adalah anak usaha dari Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT), sebuah dana kelolaan yang tercatat di Bursa Singapura. Nilai transaksi tersebut disepakati dalam conditional sale purchase agreement (CSPA) dengan harga Rp800 miliar.
"Jual beli ini akan dilaksanakan setelah dipenuhinya persyaratan-persyaratan sebagaimana diatur dalam CSPA," kata Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya dalam keterbukaan informasi 12 Januari 2016.
Promo Terbaru di Bareksa
Penandatanganan CSPA dilakukan pada 8 Januari 2016. LPKR menyatakan bahwa pada saat ini Pamor Paramita baru meneken perjanjian dan belum terjadi penjualan sehingga belum ada dampak terhadap kegiatan operasional atau kondisi keuangan perseroan.
Akan tetapi, berdasarkan laporan keuangan LPKR per 30 September 2015, nilai aset yang dimiliki oleh anak usaha di Bali tersebut bernilai Rp493 miliar. Dengan demikian, ada potensi besar LPKR meraih untung dari penjualan aset yang nilainya lebih besar dibanding saat pencatatan pada akhir kuartal ketiga 2015 itu.
Penjualan aset kepada REITS ini bukan yang pertama dilakukan oleh LPKR. Sebelumnya pada 2014, pengembang properti ini menjual Lippo Mall Kemang di Jakarta Selatan kepada LMIRT senilai Rp3,6 triliun. Kinerja perseroan pada 2014 pun melonjak akibat transaksi istimewa tersebut dengan laba bersih menjadi Rp2,55 triliun, atau naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Seiring dengan rencana penjualan aset tersebut, investor menyambut baik dengan memborong saham LPKR. Saham Grup Lippo ini menjadi salah satu yang paling banyak dibeli investor asing pada perdagangan hari ini (Selasa, 12 Januari 2016) dengan nilai beli bersih (net foreign buy) Rp13,3 miliar hingga siang ini.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.