BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Ini Penyebab Utang Anak Usaha TRAM Default di Bank Mandiri

18 Desember 2015
Tags:
Ini Penyebab Utang Anak Usaha TRAM Default di Bank Mandiri
Petugas Bank Mandiri sedang menata uang rupiah.

Trada Samudera Bangsa tidak mendapat perpanjangan sewa kapal sejak April

Bareksa.com - Perusahaan perkapalan PT Trada Maritime Tbk (TRAM) sudah mengumumkan utang gagal bayar yang dimiliki oleh anak usahanya Trada Samudera Bangsa Pte. Ltd. Utang tersebut ditarik dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), yang merupakan kreditor terbesar kedua TRAM per September 2015.

Utang yang ditarik dari Bank Mandiri cabang Singapura tersebut dinyatakan default (gagal bayar) dalam surat tertanggal 24 November 2015. Surat tersebut mengharuskan Trada Samudera Bangsa membayar utang pokok senilai US$13,48 juta dan tunggakan bunga serta biaya lainnya. (Baca juga: Utang TRAM Default, Apa Dampaknya Terhadap Bank Mandiri sebagai Kreditor?)

Dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia, manajemen TRAM menjelaskan bahwa tidak ada perubahan atas penjadwalan utang tersebut. Padahal dalam laporan keuangan per September 2015 telah disepakati perubahan jadwal pembayaran utang mulai Januari 2015 sampai Desember 2017.

Promo Terbaru di Bareksa

Perseroan pun menjelaskan bahwa kondisi pasar batu bara yang merupakan bisnis dari klien perseroan sedang lemah dan tarif sewa kapal juga rendah. "Maka anak perusahaan belum dapat perpanjangan kontrak sampai dengan April sehingga anak perusahaan tidak mampu melakukan pembayaran kewajibannya kepada Bank Mandiri. Hal ini mengakibatkan Bank Mandiri Singapura memberi surat pemberitahuan default," tulis manajemen Kamis 17 Desember 2015.

Dalam upayanya, anak usaha TRAM dan Bank Mandiri cabang Singapura sedang melakukan komunikasi intensif dan negosiasi mengenai penyelesaian utang. Proposal restrukturisasi telah disampaikan kepada kreditor dan menanti tanggapan lebih lanjut.

Salah satu isi rencana perdamaian adalah pembayaran utang, termasuk penjualan kapal jaminan yaitu MV Samudera Bangsa. Selain itu, TRAM juga akan merestrukturisasi sisa utang dalam jangka panjang.

Hingga saat ini, kontribusi Trada Samudera Bangsa terhadap penjualan perseroan adalah pemasukan sewa dengan tarif US$3.500 per hari. Maka, sampai dengan April 2015, total pemasukan dari Samudera Bangsa mencapai US$486.000. Perseroan mengatakan belum ada dampak material dari default utang tersebut terhadap kelangsungan usaha dan aktivitas operasional perseroan.

Default ini sebenarnya bukan yang pertama bagi TRAM. Sebelumnya TRAM pernah dinyatakan gagal bayar oleh International Finance Corporation (IFC) dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) pada awal Juni 2014 karena tidak membayar utang-utangnya sejak 2011.

Kedua kreditor tersebut meminta TRAM membayar seluruh pinjaman beserta bunganya setelah kapal FSO Lentera Bangsa terbakar pada 2011. Padahal, kapal FSO Lentera Bangsa ini merupakan salah satu jaminan yang diberikan TRAM untuk seluruh pinjaman senilai $50 juta.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,49%
Up3,72%
Up0,04%
Up4,75%
Up18,40%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,56%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,95%
Up16,60%
Up40,13%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,59%
Up3,20%
Up0,03%
Up6,16%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,53%
Up3,64%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,63%
Up0,03%
Up4,97%
Up14,27%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua