TAXI Kena Auto Rejection 5 Hari; Harga Saham Makin Murah
Saham TAXI diperdagangkan di harga Rp81, anjlok 10 persen dari level penutupan kemarin di Rp90
Saham TAXI diperdagangkan di harga Rp81, anjlok 10 persen dari level penutupan kemarin di Rp90
Bareksa.com - Harga saham operator taksi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) kembali anjlok selama lima hari berturut-turut setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut sanksi suspensi (penghentian sementara perdagangan saham). Perbandingan harga saham terhadap nilai buku perseroan pun semakin kecil.
Pada jeda siang hari ini (Rabu,16 Desember 2015) saham TAXI diperdagangkan pada harga Rp81, anjlok 10 persen dari level penutupan kemarin Rp90. Persentase penurunan tersebut merupakan batas maksimum terbesar dalam perdagangan sehari, sehingga tawaran (bid) yang lebih rendah dari harga tersebut langsung terkena penolakan otomatis (auto rejection).
Akibat auto rejection tersebut, terjadi antrean jual sebanyak 188.937 lot saham TAXI, tetapi tidak ada antrean beli sama sekali pada hari ini. Perdagangan saham TAXI sudah terkena auto rejection harian sejak 10 Desember 2015, setelah disuspen selama sekitar sebulan. Bursa menghentikan perdagangan saham TAXI pada 12 November karena harganya turun 56,83 persen sejak 16 Oktober.
Promo Terbaru di Bareksa
Seiring dengan penurunan harga saham ini, kapitalisasi pasar TAXI pun tersisa hanya Rp173,79 miliar hari ini. Bila dibandingkan dengan kapitalisasi pada 16 Desember 2014 sebesar Rp2,5 triliun saat harga sahamnya Rp1.180 per lembar, angka tersebut berarti sudah menciut 93 persen selama setahun.
Perbandingan harga saham terhadap nilai buku (PBV) TAXI juga semakin kecil. Dengan harga saham terkini, nilai PBV perseroan hanya tinggal 0,2 kali alias sangat murah dibanding rata-rata tiga tahun terakhir. PBV TAXI pada 2014 sebesar 2,82 kali, bahkan pada 2013 sempat mencapai 3,93 kali.
Grafik : Perbandingan PBV TAXI Sejak 2012 hingga 2015*
Sumber: Bareksa.com
Memang, selama sembilan bulan pertama 2015 kinerja keuangan operator taksi bermerek Express ini sangat tertekan akibat persaingan dengan aplikasi ojek online yang menawarkan tarif murah dan membuat sejumlah supirnya pindah. Laba bersih TAXI anjlok 90 persen menjadi Rp11 miliar dibanding Rp109 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Dari segi valuasi, saham TAXI terhitung cukup murah bila dibandingkan dengan saham PT Blue Bird Tbk (BIRD). Pada saat bersamaan, rasio saham terhadap laba (PE) terus turun akibat anjloknya harga saham hingga mencapai 2x di bawah standard deviasi dan kembali meningkat seiring tergerusnya laba.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.