Bank-bank AS Yakin Fed Rate Naik Kamis Ini. 2016 Masih Akan Naik Lagi?
CNBC melakukan survei terhadap 19 bank dan 42 pelaku pasar modal.
CNBC melakukan survei terhadap 19 bank dan 42 pelaku pasar modal.
Bareksa.com - Dunia perbankan Amerika Serikat meyakini bahwa The US Federal Reserve akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006, pada pertemuan Kamis dini hari WIB, 17 Desember 2016, atau Rabu siang waktu setempat. Sinyal ini tercermin pada survei yang diadakan oleh CNBC.
Survei terhadap 19 bank besar di Amerika ini juga memprediksi, selain kenaikan suku bunga acuan pada Desember ini, juga akan ada satu kali atau lebih kenaikan lagi pada tahun 2016. Dari semua bank yang disurvei, hanya Saxo Bank yang memperkirakan kenaikan di tahun 2016 hanya akan berlangsung satu kali.
"Timing-nya kelihatannya pas. Kebijakan yang bersifat darurat tidak lagi diperlukan untuk perekonomian yang sebagian besarnya sudah kembali pulih. Penundaan bisa mengakibatkan kebijakan pengetatan yang mendadak dan menyakitkan di kemudian hari," demikian analis ANZ menulis dalam sebuah laporan pada 9 Desember lalu.
Promo Terbaru di Bareksa
Faktor yang paling meyakinkan bahwa suku bunga akan segera dinaikkan adalah laporan ketenagakerjaan AS di bulan November yang menunjukkan jumlah pekerjaan di sektor non-pertanian melebihi 100 ribu lapangan pekerjaan, yang dinyatakan Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen dibutuhkan untuk menyerap pekerja baru, dan dengan demikian tingkat pengangguran menjadi stabil; demikian ditambahkan ANZ.
Ekonom Nomura mengatakan kondisi keuangan yang jadi lebih ketat dalam seminggu terakhir merupakan pertanda adanya ketidakpastian jangka pendek di kalangan investor sebagai respons terhadap awal kebijakan 'normalisasi' suku bunga acuan.
Setelah pertemuan The Fed pada pekan ini, perhatian investor akan segera beralih pada isu kapan suku bunga acuan bakal naik lagi. Pasalnya, para petinggi The Fed telah mengindikasikan bahwa kebijakan pengetatan akan dilakukan secara gradual. The Fed sendiri diyakini tak akan mempedulikan efek dari kemungkinan bakal anjloknya pasar modal setelah suku bunga dinaikkan pada minggu ini.
Wall Street memproyeksikan bakal ada tiga kali kenaikan suku bunga di 2016
Sementara itu, survei CNBC lainnya terhadap pelaku pasar memperlihatkan bahwa Wall Street memproyeksikan bakal ada tiga kali kenaikan suku bunga lagi di 2016 mendatang. Dan dampaknya akan buruk buat pasar saham, perumahan, dan perekonomian. Survei melibatkan 42 responden dari kalangan analis, ekonom, dan fund manager. Mereka menaikkan kemungkinan terjadinya resesi tahun depan ke level 22,9 persen, kenaikan kelima berturut-turut dan merupakan level tertinggi sejak 2012.
"Tidak ada satu negara pun yang pernah berhasil beranjak naik dari nol," tulis Jim Bianco, pendiri Bianco Research. "Jepang mencobanya di tahun 2006 (naik sekali dan kemudian menurunkannya lagi). Bank Sentral Eropa (ECB) mencobanya juga di tahun 2010 (satu kali dan kemudian memangkasnya turun ke level negatif). Apa yang akan dilakukan The Fed belum pernah terjadi sebelumnya."
John Lonski, Ekonom Kepala Moody's, menyatakan efek negatif dari kenaikan suku bunga The Fed tidak akan ekstrem. Dalam skala -5 hingga 5, rata-rata efeknya terhadap ekonomi keseluruhan hanyalah -0,2. Yang akan terdampak paling buruk adalah harga obligasi, dengan rata-rata -1,2 dan berikutnya perumahan sebesar -0,7. Sementara itu, belanja konsumsi justru akan sedikit diuntungkan.
Secara keseluruhan, 38 persen responden menyatakan kebijakan normalisasi suku bunga ini akan berdampak buruk bagi ekonomi AS, 44 persen menyatakan dampaknya akan netral, dan 13 persen percaya hasilnya akan bagus.
Meski rata-rata responden melihat tahun depan akan ada tiga kali kenaikan suku bunga, mereka terbagi dalam beberapa kelompok. Sepertiga meyakini di tahun 2016 cuma ada dua kali kenaikan, sepertiga lain memproyeksikan bakal ada empat kali, dan 21 persen meyakini tiga kali. Sekitar 60 persen memperkirakan kenaikan berikutnya setelah Desember ini adalah pada Maret 2016. (kd)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.