BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Utang TRAM Default, Apa Dampaknya Terhadap Bank Mandiri sebagai Kreditor?

15 Desember 2015
Tags:
 Utang TRAM Default, Apa Dampaknya Terhadap Bank Mandiri sebagai Kreditor?
Seorang petugas teller di kantor Bank Mandiri menata tumpukan uang rupiah di Jakarta. (Wahyu Putro A/Antara Foto)

NPL BMRI bisa naik 0,03 poin dengan asumsi kredit tetap per September 2015

Bareksa.com - Perusahaan perkapalan PT Trada Maritime Tbk (TRAM) sudah mengumumkan utang gagal bayar yang dimiliki oleh anak usahanya Trada Samudera Bangsa Pte. Ltd. Utang tersebut ditarik dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), yang merupakan kreditor terbesar kedua TRAM per September 2015.

Utang yang ditarik dari Bank Mandiri cabang Singapura tersebut dinyatakan default (gagal bayar) dalam surat tertanggal 24 November 2015. Surat tersebut mengharuskan Trada Samudera Bangsa untuk membayar utang pokok senilai US$13,48 juta dan tunggakan bunga serta biaya lainnya.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan cabang di Singapura melakukan reposisi aset atau penyitaan untuk mengurangi jumlah piutang salah satu debitornya tersebut.

Promo Terbaru di Bareksa

"Iya benar itu jaminan utang ke Bank Mandiri dan oleh Bank Mandiri aset tersebut akan disita dan mau dijual oleh Bank Mandiri," ujar Rohan dalam pesan singkat kepada Bareksa.com pada Selasa 15 Desember 2015.

Utang yang gagal bayar tersebut belum masuk dalam laporan keuangan BMRI per September 2015 karena baru dikenakan status default pada kuartal keempat ini. Dalam perhitungan Bareksa, utang tersebut berpotensi dapat menambah rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) BMRI dengan asumsi nilai kredit per akhir kuartal ketiga tetap.

Per September 2015, BMRI mencatatkan gross NPL sebesar 2,81 persen dan total kredit sebesar Rp560,63 triliun. Total utang TRAM bila disetarakan dalam rupiah (Rp14.000/US$) menjadi Rp183,82 miliar. Dengan asumsi total kredit tetap, maka nilai NPL BMRI dapat naik 0,03 poin menjadi 2,84 persen.

Riset Maybank Kim Eng memberi rekomendasi Hold/Tahan saham BMRI dengan target harga Rp8.200. Target harga tersebut mencerminkan rasio harga banding laba (P/E) 9,2 kali untuk 2016 dan rasio harga banding nilai buku (P/BV) sebesar 1,4 kali.

"Lebih memilih BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk) dan BBCA (PT Bank Central Asia Tbk) untuk kualitas aset yang lebih baik," tulis riset Maybank Kim Eng yang sudah dibagikan kepada nasabah tersebut.

Seperti tertera dalam keterbukaan informasi, Trada Samudera Bangsa dan bank pelat merah itu sedang melakukan negosiasi untuk menyelesaikan utang ini. Utang tersebut diperoleh Trada Samudera Bangsa pada 17 Januari 2011 dengan pagu pinjaman sebesar US$23,25 juta.

Per September 2015, fasilitas yang sudah ditarik sebesar US$21,6 juta. Dana itu digunakan untuk membeli kapal MT Samudera Bangsa. Fasilitas itu dijamin dengan hipotek atas kapal yang dibeli, fidusia atas asuransi kapal dan piutang usaha serta corporate guarantee.

Masalah utang, kasus klaim asuransi kapal terbakar yang belum cair, hingga kabar mengenai repo saham telah menekan harga saham TRAM. Sejak 12 Juni 2015, harga saham TRAM sudah tertidur pada level Rp50, atau batas terendah harga saham di pasar reguler Bursa Efek Indonesia.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,50%
Up3,71%
Up0,04%
Up4,77%
Up18,50%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,58%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,97%
Up16,56%
Up39,91%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,61%
Up3,20%
Up0,04%
Up6,18%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,54%
Up3,63%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,62%
Up0,03%
Up4,98%
Up14,26%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua