Aset KRAS Setelah Revaluasi Naik US$1,09 Miliar. Bagaimana DER-nya?
KRAS emiten pertama yang mengajukan revaluasi aset setelah pemerintah mengeluarkan paket Kebijakan V.
KRAS emiten pertama yang mengajukan revaluasi aset setelah pemerintah mengeluarkan paket Kebijakan V.
Bareksa.com - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menjadi perusahaan negara pertama yang mengajukan revaluasi aset kepada pemerintah. Manajemen KRAS dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 11 November 2015 menyatakan nilai dan harga aset perseroan sudah tidak sesuai dengan nilai buku, sehingga perlu ada upaya revaluasi. "Perseroan melakukan penilaian kembali aktiva tetap perseroan terhadap aset lahan sehingga memperoleh gain sebesar $1,09 miliar," kata Sekretaris Perusahaan Krakatau Steel Arief Budiman, Rabu 4 November 2015.
Ia menjelaskan berdasarkan aturan, perusahaan melakukan revaluasi aset tetap wajib menggunakan penilai yang terdaftar di OJK untuk menentukan nilai wajarnya. Untuk itu perusahaan baja ini melakukan penilaian kembali atas aktiva tetap perseroan. KRAS telah menunjuk tiga Kantor Jasa Penilaian Publik(KJPP), yaitu KJPP Antonius Setiady dan Rekan, KJPP Maulana, Andesta dan Rekan, serta KJPP Aksa, Nelson dan Rekan sebagai penilai independen untuk melakukan penilaian kewajaran harga tanah.
Hasil Revaluasi KRAS
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: KRAS
Dalam laporan keuangan interim per 30 September 2015, KJPP Antonius Setiady dan Rekan menilai tanah KRAS di Kawasan Industri di Cilegon, Banten dan lokasi lainnya di DKI Jakarta mempunyai nilai Rp13,82 triliun. Penilaian ini dilakukan dengan menilai berdasarkan pendekatan pasar (market price).
Perseroan juga melakukan penilaian terhadap tanah PT Krakatau Bandar Samudera, anak usaha KRAS di Jalan Raya Anyer KM. 13, Desa Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Hasilnya tanah tersebut bernilai Rp 492,61 miliar. Selain itu perusahaan juga melakukan penilaian terhadap tanah milik PT Krakatau Information Technology (anak usaha) di Jalan Raya Anyer KM. 3, Cilegon, Banten dengan nilai Rp 30,51 miliar.
Selain itu, perusahaan juga melakukan revaluasi untuk aset tanah milik anak usaha lainnya, yakni PT Krakatau Medika di Jalan Semang Raya, Desa Kota Bumi, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Dari revaluasi ini diperoleh nilai sebesar Rp 203,61 miliar.
Revaluasi selanjutnya dilakukan pada aset tanah milik anak usaha PT Krakatau Industrial Estate Cilegon di beberapa lokasi di Kawasan Industri Krakatau Steel, Kota Cilegon, Provinsi Banten dan DKI Jakarta senilai Rp 750,59 miliar. Selanjutnya, perusahaan melakukan revaluasi tanah dan bangunan PT Krakatau Engineering di Jalan Raya Anyer Kav. A-0/1, Kawasan Industri Krakatau II, Cilegon senilai Rp 81,80 miliar.
KJPP Aksa, Nelson dan Rekan juga menilai anak usaha perseroan lainnya, yakni pabrik PT KHI Pipe Industries bernilai Rp 471,81 miliar.
Debt to Equity Ratio (DER) KRAS pada semester II 2015 mencapai 30 persen dengan ekuitas sebesar $1.482 juta dan ekuitas sebesar $734,2 juta. Pada laporan keuangan kuartal ketiga 2015 liabilitas perseroan mencapai $1.750 juta, sedangkan ekuitas perusahaan dengan adanya revaluasi menjadi $1.794 juta. Dengan adanya revaluasi nilai ekuitas dan liabilitas KRAS hampir seimbang. Dengan demikian leverage pinjaman perseroan kepada perbankan semakin besar.
Sementara itu, sepanjang Januari-September 2015, rugi bersih KRAS naik menjadi $160,24 juta dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar $114,73 juta. Pendapatan juga mengalami penurunan menjadi $993,38 juta dari $1,36 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.