Bersaing Dengan "Ojek Online", Laba TAXI Anjlok 90%?
Manajemen juga membantah bahwa TAXI akan diakuisisi perusahaan otomotif Jepang
Manajemen juga membantah bahwa TAXI akan diakuisisi perusahaan otomotif Jepang
Bareksa.com- Kinerja keuangan PT Ekspress Transindo Utama Tbk (TAXI) pada kuartal ketiga tahun ini merosot imbas dari menjamurnya pengguna transportasi online. Ditengah kondisi laba yang sedang menurun, harga saham TAXI hari ini justru melonjak karena dikabarkan akan diakuisisi oleh perusahaan otomotif asal Jepang. Analis Bareksa mencoba menelurusi isu tersebut.
Hingga pukul 13.51 WIB perdagangan hari ini, 2 November 2015, harga saham TAXI naik sebesar 6,6 persen menjadi Rp244 per saham dari sebelumnya Rp229 per saham. Bahkan pada pukul 9.15 WIB, harga saham TAXI sempat menyentuh level Rp258 per saham, setelah berhembus kabar akuisisi. Pasalnya TAXI sebelumnya sudah diincar oleh grup Saratoga walaupun akhirnya gagal.
Pergerakan Harga Saham TAXI Secara Intraday
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Tetapi ketika dikonfirmasi, manajemen membantah adanya rencana akuisisi yang akan dilakukan perusahaan otomotif asal Jepang. “Sampai sekarang masih belum ada informasi apa-apa dari pihak holding, jadi belum ada yang bisa dikonfirmasi mengenai hal tersebut,” ujar Merry Anggraini, Corporate Secretary TAXI.
Merry mengatakan manajemen masih berkonsentrasi terhadap kinerja keuangan yang menurun akibat dari pelemahan pertumbuhan ekonomi serta persaingan terhadap moda transportasi online.
Sebelumnya Direktur Keuangan Express Transindo David Santoso, kepada Bareksa.com juga membenarkan jika aplikasi layanan transportasi online ini ikut menggerus laba perusahaan.
"Ini akibat pelemahan daya beli masyarakat dan itu berdampak kepada industri transportasi. Lalu ada juga efek dari transportasi online," katanya. (Baca juga: Laba BIRD dan TAXI Tergerus Ojek dan Taksi Online?)
Berdasarkan laporan keuangan periode Januari-September 2015, laba TAXI melorot 90 persen menjadi Rp11 miliar jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang masih bisa mengantongi laba hingga Rp109 miliar.
Anjloknya laba terjadi akibat lonjakan beban penyusutan armada hingga 21,2 persen menjadi Rp200 miliar. Selain itu gaji dan tunjangan juga ikut meningkat 30 persen menjadi Rp95 miliar dari sebelumnya Rp73 miliar. Kenaikan ini menunjukan besarnya tambahan armada yang digunakan TAXI tahun lalu yang baru dirasakan penyusutannya tahun ini. Dalam lima tahun terakhir memang jumlah armada TAXI mengalami peningkatan hampir dua kali lipat menjadi 10.550 unit per kuartal II-2015.
Selain itu beban bunga juga meningkat 53,6 persen menjadi Rp149 miliar dari sebelumnya Rp97 miliar.
Tetapi sayangnya peningkatan jumlah armada serta biaya yang dikeluarkan belum sebanding dengan perolehan pendapatan sepanjang Januari-September tahun ini sebesar Rp721miliar, hanya naik 12 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Perkembangan Jumlah Armada Taksi Reguler Ekspress Tahun 2010- Kuartal II-2015
Sumber: Perusahaan
Sementara dari sisi neraca per akhir September 2015, piutang pihak ketiga naik hampir 3,5 kali lipat menjadi Rp9,3 miliar. Tingginya piutang menindikasikan banyak supir yang masih menunggak pembayaran cicilan TAXI yang mungkin terjadi akibat semakin ketatnya persaingan pada bisnis transportasi.
Dalam catatan Bareksa, TAXI menggunakan skema kemitraan yang memungkinkan supir bisa memiliki armada taksi yang dioperasikannya setelah enam atau tujuh tahun diakhir masa kontrak. Pada skema ini TAXI akan menyediakan armada sementara supir akan membayar uang jaminan sebagai partisipasi atas program ini. Selama masa kerja tersebut supir harus menyetorkan pendapatan harian kepada TAXI. Per 2014, untuk area Jadetabek ditetapkan senilai Rp240 ribu per hari. (np)
.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.