Apa Itu Reksa Dana Dolar dan Apa Bedanya dengan Reksa Dana Rupiah?
Perbedaan yang mendasar antara reksa dana yang berdenominasi rupiah dan dolar adalah harga reksa dana.
Perbedaan yang mendasar antara reksa dana yang berdenominasi rupiah dan dolar adalah harga reksa dana.
Bareksa.com - Jika Anda melihat daftar reksa dana yang ada di menu Bareksa, maka akan tampak beberapa reksa dana yang memiliki mata uang dolar Amerika (USD). Dalam beberapa hari terakhir, reksa dana dolar ini menghasilkan return tertinggi, salah satunya pada reksa dana saham.
Tabel: Reksa Dana dengan Return Tertinggi Sebulan Terakhir
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan reksa dana dolar? Apakah berbeda dengan reksa dana berdenominasi rupiah?
Dalam peraturan OJK yang mengatur tentang pedoman Kontrak Investasi Kolektif, mata uang yang diperbolehkan untuk suatu reksa dana ada tiga, yaitu Rupiah, USD, dan Euro. Namun pada prakteknya, baru dua yang digunakan, yaitu Rupiah dan USD.
Ketentuan instrumen investasi yang diperbolehkan OJK bagi reksa dana dolar adalah pasar uang, obligasi dan saham sehingga tidak ada perbedaan jenis reksa dana dolar dan rupiah.
Kemudian dari 100 persen dana yang dimiliki, maksimum yang boleh diinvestasikan di luar negeri adalah 15 persen, dengan kata lain minimum 85 persen harus ditempatkan pada instrumen investasi dalam negeri.
Untuk reksa dana saham karena tidak tersedianya saham dalam mata uang USD dan investasi ke luar negeri dibatasi maksimum 15 persen, maka umumnya Manajer Investasi akan menempatkannya pada instrumen saham berbasis Rupiah.
Namun, perbedaan mendasar antara reksa dana berdenominasi rupiah dengan dolar adalah harga reksa dana. Harga reksa dana yang tercermin dari nilai aktiva bersih (NAB) per unit penyertaan reksa dana rupiah dimulai dari Rp1.000, tapi reksa dana dolar selalu dimulai dari US$1.
Jika pada harga reksa dana rupiah hanya tercantum dua hingga empat angka di belakang koma, maka reksa dana dolar minimum tercantum empat hingga enam angka di belakang koma.
Adapun untuk melakukan pembelian dan penjualan reksa dana dolar ini disarankan untuk menggunakan rekening tabungan USD yang sama dengan bank kustodian reksa dana tersebut.
Tidak masalah jika menggunakan rekening tabungan rupiah -- mengingat tidak semua bank memiliki fasilitas tabungan USD dan nominal pembukaan rekeningnya pun tidak kecil. Tapi biaya yang akan dikenakan pada setiap transaksi cukup besar, mulai biaya komisi bank, biaya bank koresponden, biaya same day (agar uang diterima pada hari yang sama) dan biaya full amount (agar nominal yang diterima sesuai dengan yang dituliskan).
Lantaran reksa dana dolar ini menggunakan mata uang asing, tentu saja terdapat risiko nilai tukar. Contohnya Anda menempatkan US$1.000 pada reksa dana saat kurs Rp10.000 per USD atau setara Rp10 juta. Kemudian Manajer Investasi menggunakan uang tersebut untuk membeli saham dengan harga Rp1.000 per lembar atau memperoleh 10.000 lembar.
Kemudian harga saham tersebut naik 10 persen menjadi Rp1.100. Maka nilai investasi Anda adalah Rp1.100 dikalikan 10.000 lembar menjadi Rp11 juta. Kemudian dikonversi ke USD, di mana pada saat itu rupiah telah melemah menjadi Rp12.000 per USD, sehingga nilai investasi Anda menjadi US$916,7.
Namun, jika ternyata nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat saat pasar saham juga menguat, maka nilai investasi Anda akan mengalami kenaikan. Misalnya, pada saat harga saham naik menjadi Rp1.100, kurs rupiah menguat menjadi Rp9.000 per USD, maka saat dikonversikan nilai investasi Anda yang sebesar Rp11 juta tersebut akan setara dengan US$1.222,2.
Itulah mengapa saat rupiah menguat diiringi kenaikan pasar saham seperti saat ini, kinerja reksa dana saham berbasis dolar memiliki kenaikan kinerja di atas reksa dana saham berbasis rupiah karena reksa dana dolar mendapatkan keuntungan ganda dari kenaikan harga saham dan kurs. Saat rupiah melemah, kinerja reksa dana saham ini akan menurun.
Yang perlu diperhatikan, risiko kurs ini hanya terjadi pada reksa dana saham dan campuran berdenominasi dolar di mana instrumen saham memiliki proporsi dominan dalam portofolio. Pada reksa dana pendapatan tetap, pasar uang dan terproteksi berdenominasi USD, tidak memiliki risiko ini karena seluruh penempatannya pada instrumen berbasis dolar langsung.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.