Transaksi Rp20T HMSP Pecahkan Rekor Transaksi "Jumbo" di Bursa Saham
Sebelumnya, transaksi jumbo pernah dilakukan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sebesar Rp14 triliun
Sebelumnya, transaksi jumbo pernah dilakukan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sebesar Rp14 triliun
Bareksa.com - Rights issue jumbo PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencetak rekor nilai transaksi investasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Transaksi yang ditargetkan meraup dana senilai Rp20,7 triliun ini memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) pada 2013.
LPPF sebelumnya pernah mencatatkan transaksi saham dengan total nilai Rp14 triliun ketika pemegang saham pengendalinya, Asia Color Company Limited dan PT Multipolar Tbk melepas 40 persen kepemilikan kepada investor global dan publik. Asia Color melepas 35,55 persen, sementara MLPL melepas 4,4 persen.
Mengacu pada keterbukaan informasi yang diterbitkan LPPF pada 2013, investor global menyerap kurang lebih 30 persen dari total saham yang dilepas, yakni senilai Rp4,2 triliun. Investor global tersebut di antaranya PT Schroders Indonesia, Capital Group, Fidelity dan Blackrock. Sisanya Rp10,2 triliun diserap oleh investor lainnya.
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara pada transaksi HMSP, sudah ada komitmen dari investor asing senilai $1,4 miliar dolar atau setara Rp19 triliun dengan asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS. Artinya, transaksi HMSP kali ini menarik lebih banyak dana asing daripada transaksi LPPF pada 2013 lalu.
Transaksi LPPF membuat saham beredar menjadi lebih banyak. Data Bursa Efek Indonesia per hari ini (8 Oktober 2015) tercatat free float LPPF sebesar 65,35 persen, jauh meningkat dibanding sebelum pelepasan yang hanya 1,85 persen. Dengan free float yang lebih banyak, harga pasar juga lebih mencerminkan fundamental perusahaan.
Setelah transaksi ini, harga saham LPPF melompat naik menjadi Rp10.000 per saham dari sebelumnya stagnan di kisaran harga Rp2.700 per saham. Per 7 Oktober 2015, harga LPPF berada di level Rp16.925 per saham atau mencerminkan 29,9 kali dari laba per saham perusahaan setara dengan MPPA 23,9; AMRT 45,32; dan ACES 18,10 .
Grafik: Pertumbuhan Harga Saham LPPF
sumber: Bareksa
Berbeda halnya dengan LPPF, pemegang saham utama HMSP, yakni PT Philip Morris Indonesia tetap menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 92,50 persen. Artinya, free float HMSP tidak akan sebesar LPPF. Tapi, dana transaksi oleh HMSP masuk ke kas internal perusahaan yang akan digunakan untuk modal kerja perusahaan dan membayar sebagian utang. Sementara transaksi oleh LPPF hanya dilakukan antar pemegang saham.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.