Bareksa.com - Saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mengalami auto rejection (penolakan otomatis) akibat harga sahamnya amblas 10 persen menjadi Rp329.

Aksi jual saham TAXI banyak dilakukan oleh Kim Eng Securities (ZP) yang menjual sebanyak 23,5 ribu lot atau senilai Rp774,1 juta. Nilai transaksi tersebut setara 36 persen dari total transaksi TAXI yang mencapai Rp2,3 miliar.

Turunnya harga saham TAXI tidak hanya terjadi pada hari ini (Selasa, 29 September 2015) saja. Tekanan pada saham TAXI telah terjadi sejak kuartal II-2015.

Jika dilihat selama satu bulan terakhir, harga saham TAXI hanya tersisa kurang dari setengahnya. Pada penutupan kemarin, saham perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi ini hanya berada di level Rp365. Padahal pada bulan lalu harga saham TAXI masih berada di level Rp740.

Pergerakan Harga Saham TAXI Selama 1 Bulan

Sumber: Bareksa.com

Beredar kabar di kalangan pelaku pasar modal bahwa harga saham TAXI anjlok akibat gagal bayar repurchase agreement (repo).

“Harga saham TAXI anjlok terus karena berita yang beredar repo saham TAXI telah gagal bayar. Jadi para investor khawatir dengan sahamnya,” ungkap salah satu broker yang tidak mau disebutkan namanya kepada Bareksa.

Namun, manajemen TAXI telah membantahnya melalui keterbukaan informasi pada 25 September 2015 dan menyatakan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.

Akibat penurunan yang terjadi, otoritas bursa efek pun telah mengeluarkan informasi bahwa telah terjadi penurunan harga saham TAXI di luar kebiasaan dibanding periode sebelumnya (Unusual Market Activity/UMA).