Widi AB Three: Tanpa Berinvestasi Reksa Dana, Uang Tabungan Tak Akan Mencukupi
"Kalau dihitung-hitung, ternyata uang di tabungan itu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan kita ke depan."
"Kalau dihitung-hitung, ternyata uang di tabungan itu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan kita ke depan."
Bareksa.com - Tak banyak yang tahu, vokalis ternama Widi Mulia - AB Three (36) ternyata adalah juga seorang investor. Di acara Bareksa - InvestDay 2015 pada Kamis, 17 September 2015, ibu tiga anak ini berkisah bahwa dia sudah sembilan tahun "menabung" di reksa dana. "Mau kaya tapi gak mau berinvestasi itu ibarat orang yang hanya mengeluh gendut tapi malas diet dan berolah raga," kata Widi.
Berikut rangkuman dialog dengan artis berdarah Sunda ini:
Bagaimana awal mulanya berinvestasi?
Promo Terbaru di Bareksa
Widi berbagi pengalamannya, dia dan sang suami kini merasa menyesal karena terlambat berinvestasi. “Sebelum menikah, saya malah banyak menggunakan uang sisa pendapatan untuk pengeluaran yang sifatnya konsumtif saja, seperti membeli tas mahal, shopping, dan lain-lain.”
Kesadaran masyarakat Indonesia untuk berinvestasi menurut dia memang masih rendah. Begitu pula awalnya dengan Widi. Dia baru mulai berinvestasi tidak lama setelah menikah, berkat saran seorang penasihat keuangan. Meski awalnya ragu-ragu, dia terus menggali informasi. "Jadi, kalau kita hitung-hitung, ternyata uang di tabungan itu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan kita ke depan, karena akan tergerus inflasi." (Baca juga: "Menabung Pangkal Kaya? Bunga Tabungan 1% Vs Hasil Reksa Dana Pasar Uang Bisa 8%")
Apa motivasinya?
Sebagai artis, pendapatan Widi tidak tetap. Selain itu, usia kariernya sebagai penyanyi juga dia sadari tidak akan berlanjut terus. Sementara itu, dia punya tiga anak. Karena itulah dia merasa perlu mempersiapkan bekal untuk buah hatinya kelak.
"Setelah cari tahu, saya merasa reksa dana pas untuk investasi dana pendidikan anak. Apalagi saya dan suami berprofesi sebagai seniman dengan penghasilan yang tidak pasti. Ditambah lagi biaya pendidikan yang kian hari kian mahal."
Widi melihat inflasi terus meningkat, dari tahun ke tahun harga-harga semakin naik. Inflasi terus menggerus nilai uangnya. “Saya tidak bisa mengejar segala kebutuhan di masa depan, kecuali saya berinvestasi di reksa dana. Jika hanya disimpan dalam tabungan saja, nilai uang saya menurun."
Properti, emas, atau reksa dana?
Selain reksa dana, Widi juga berinvestasi di properti dan emas. Tapi, dia merasa reksa dana adalah pilihan yang paling pas untuknya. Saat ada kebutuhan mendesak reksa dana mudah dicairkan. Manfaat dari imbal hasil reksa dana telah dienyam Widi saat ia memerlukan biaya persalinan maupun membayar uang pangkal sekolah anaknya.
Online?
Widi melihat kini berinvestasi di reksa dana semakin mudah, apalagi sudah ada marketplace reksa dana online seperti Bareksa (dengan mitra agen penjual: PT Buana Capital).
"Reksa dana online merupakan langkah menarik dalam memanfaatkan tren e-commerce di Indonesia," kata Widi. "Di tengah masyarakat yang semakin konsumtif, marketplace reksa dana seperti Bareksa justru mendorong masyarakat untuk mulai berinvestasi."
“Betul-betul sangat memudahkan, bagi investor lama atau pun investor baru. Tinggal sekarang yang menjadi pertanyaan: kamu siap tidak untuk menjadi investor?”
Bagaimana cara berinvestasi?
Menurut Widi, investasi sebaiknya dilakukan setiap awal bulan, bukan di akhir bulan setelah gaji atau pendapatan dipakai untuk membayar berbagai keperluan. Namun demikian, dana investasi disisihkan setelah membayar berbagai kewajiban yang bersifat rutin.
“Jangan sampai tinggal sisa gajian baru diinvestasikan, nanti hasilnya tidak akan maksimal. Bahkan, mungkin akhirnya tidak sempat diinvestasikan karena sudah habis terpakai."
Dia menyarankan agar investasi tidak dijadikan beban. Bagi pemula, berinvestasi cukup dimulai dengan mengurangi salah satu pengeluaran rutin yang tidak wajib. “Seperti diambil dari dana ngopi-ngopi atau kongkow bersama teman-teman. Tidak perlu semua, salah satu saja. Karena investasi reksa dana sekarang ini sangat murah, bisa dimulai dengan Rp100.000 saja.”
Reksa dana jenis apa?
Bagi investor pemula, Widi menyarankan untuk membeli reksa dana sesuai profil risiko dan tujuan masing-masing. Untuk mereka yang tidak ingin mengambil risiko tinggi, dapat memilih reksa dana pasar uang atau reksa dana pendapatan tetap (fixed-income fund).
"Namun, seiring berjalannya waktu, saya kira investor akan lebih tertarik berinvestasi reksa dana saham yang tentunya memiliki potensi return lebih tinggi -- tapi tetap harus disesuaikan dengan tujuannya."
Untuk jangka waktu pendek, kata Widi, reksa dana yang cocok menjadi pilihan adalah jenis pasar uang dan pendapatan tetap. Untuk jangka waktu menengah, lebih baik reksa dana jenis campuran, sedangkan untuk jangka waktu panjang investor sebaiknya memilih reksa dana saham.
Saat Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana sedang turun seperti sekarang ini, Widi justru melihatnya sebagai waktu yang tepat untuk membeli reksa dana.
"Ini ibarat membeli barang bermerek saat harganya sedang diskon. Jadi, harus cepat-cepat dibeli. Seperti kecenderungan ibu-ibu, begitu melihat barang diskon langsung cepat-cepat membeli. Begitupun dengan reksa dana. Saat NAB sedang turun, tidak perlu khawatir, justru harus segera dibeli karena tandanya sedang diskon.”
Widi menekankan reksa dana adalah instrumen investasi yang aman, karena resmi dan ketat diawasi oleh pemerintah. Dia mengingatkan agar para investor pemula menghindari jenis investasi bodong, yang menjebak dan menipu. Dia mewanti-wanti jangan tergiur dengan iming-iming return yang sangat tinggi atau undian berhadiah luar biasa. (kd)
***
Anda tertarik berinvestasi reksa dana, produk investasi resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan RI? Jika tertarik, silakan mendaftar menjadi nasabah marketplace reksa dana online terintegrasi Bareksa - Buana Capital dengan mengklik tautan ini.
Jika Anda ingin belajar dan mendalami investasi reksa dana, termasuk bagaimana menggunakan berbagai perangkat onlineuntuk mengukur, membandingkan, dan memonitor reksa dana dengan return terbaik, silakan mengikuti workshop Bareksa Fund Academy online maupun offline. Untuk mendaftar silakan klik tautan ini. GRATIS.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.