Penjualan Semen & Indeks PMI Agustus Melonjak Beri Sinyal Naiknya Belanja Negara
Setelah mendapat sinyal positif dari penjualan semen & mobil, indeks manufaktur dan kepercayaan konsumen juga meningkat
Setelah mendapat sinyal positif dari penjualan semen & mobil, indeks manufaktur dan kepercayaan konsumen juga meningkat
Bareksa.com - Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Destry Damayanti mengatakan belanja pemerintah mulai melonjak bulan Agustus 2015 yang juga tercermin dari beberapa indikator infrastruktur.
"Saya belum dapat angka detailnya. Baru dapat informasi dari panel diskusi dengan ekonom," katanya melalui pesan singkat kepada Bareksa.com.
Walaupun detail realisasi belum dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan, tetapi beberapa indikator ekonomi menunjukan sinyal positif akan adanya realisasi belanja yang dilakukan pemerintah.
Promo Terbaru di Bareksa
Penjualan Semen & Mobil Meningkat
Penjualan semen nasional pada bulan Agustus mencapai 5,36 juta ton atau melonjak 14,23 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal jika melihat tren, penjualan semen sejak Januari 2015 mengalami perlambatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Mulai meningkatnya permintaan dari sektor infrastruktur melatarbelakangi lonjakan penjualan semen. Tercermin dari melesatnya pertumbuhan volume penjualan semen dalam bentuk bulk (bulk cement) bulan Agustus 2015 yang naik 31,2 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Sementara semen dalam bentuk kemasan (bag cement) hanya naik 10,2 persen.
Bulk cement biasa digunakan untuk proyek infrastruktur yang membutuhkan semen dalam jumlah besar dan dibawa menggunakan mobil truk molen (truk pengaduk semen). Dalam riset CIMB yang telah disampaikan kepada nasabah mengatakan akselerasi belanja infrastruktur memang biasa terjadi pada kuartal akhir. Seperti pada tahun tahun lalu, 57 persen belanja infrastruktur terjadi di tahun 2014.
Tidak hanya semen, penjualan mobil Agustus 2015 juga mulai meningkat 62 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi 90 ribu unit. Walaupun turun 6,8 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya, tetapi peningkatan ini mullai memberikan sinyal kepercayaan masyarakat kembali meningkat seiring dengan kepastian iklim investasi dari Pemerintah.
Menurut Lanang Trihardian, Investment Analyst PT Syailendra Capital, menurunnya konsumsi masyarakat sejak awal tahun ini bukan disebabkan tidak adanya likuiditas uang melainkan kekhawatiran masyarakat akan ketidakpastian ekonomi serta regulasi dari pemerintah yakni berkenaan dengan pengenaan pajak.
(Baca Juga: Penjualan Semen & Mobil Agustus Naik. Sinyal Ekonomi Membaik?)
Grafik: Penjualan Semen & Mobil
Sumber: Gaikindo, ASI, diolah Bareksa
Indeks PMI manufaktur Indonesia bulan Agustus 2015 juga meningkat menjadi 48,40 dari sebelumnya 47,30. Merujuk pada Investopedia, indeks PMI manufaktur merupakan indeks yang memasukkan beberapa faktor antaranya order barang baru, level persediaan, dan juga produksi.
Semakin tinggi indeks ini maka aktivitas produksi suatu negara semakin kuat.
Grafik: Indonesia Manufacturing PMI Index
sumber: Tradingeconomics.com
Terpacunya produksi di bulan Agustus 2015 juga tidak terlepas dari peningkatan kepercayaan konsumen. Data tradingeconomics.com juga menunjukan adanya peningkatan tingkat kepercayaan konsumen di bulan Agustus 2015. Consumer Confidence Index (CCI) meningkat jadi 112,6 di bulan Agustus dari bulan sebelumnya 109,90. Kepercayaan konsumen mulai tumbuh positif setelah mencapai pelemahan paling dalam yakni pada bulan April 2015.
Naiknya ICC bulan Agustus menunjukan peningkatan optimisme konsumen akan prospek ekonomi Indonesia di masa mendatang.
Grafik: Indeks Kepercayaan Konsumen
Sumber: Tradingeconomics.com
Peningkatan indikator-indikator tersebut memperlihatkan adanya kenaikan belanja pemerintah yang diproyeksi bisa mendorong konsumsi rumah tangga di kuartal akhir tahun ini. (np)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.