Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Dalam jangka pendek pelemahan harga tembaga dan nikel lebih dipengaruhi penurunan harga minyak mentah
Dalam jangka pendek pelemahan harga tembaga dan nikel lebih dipengaruhi penurunan harga minyak mentah
Bareksa.com - Harga tembaga (copper) turun hingga mencapai titik terendah dalam enam tahun terakhir. Tak hanya tembaga, harga nikel juga terjun bebas. Apakah kekhawatiran proyeksi pelemahan ekonomi di China biang keladinya?
Rangga Cipta, ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia menilai pelemahan dua komoditas logam tersebut lebih dipengaruhi penurunan harga minyak ketimbang kekhawatiran melemahnya perekonomian China. Melihat dari puncak harga komoditas dalam jangka pendek pada awal Juni hingga kemarin (Senin, 27 Juli 2015), harga minyak anjlok 20 persen diikuti penurunan harga tembaga 13 persen, nikel 13 persen dan minyak kelapa sawit 5 persen. Sebaliknya harga batu bara justru naik 5 persen.
"Kalau disebabkan China biasanya harga batu bara turun lebih dalam dibandingkan dengan harga minyak," kata Rangga saat dihubungi Bareksa.com.
Dalam data harga minyak mentah, tembaga, batu bara, nikel dan minyak kelapa sawit yang diolah analis Bareksa, memang menunjukan bahwa penurunan tajam pada harga minyak berkorelasi positif dengan harga tembaga dan nikel sepanjang Juni-Juli 2015 (lihat kotak merah pada grafik).
Grafik Indeks Harga Komoditas Periode Januari 2009 - Juli 2015
Sumber: Bareksa.com
Supply minyak bertambah menyusul peningkatan produksi OPEC sejak Mei 2015, ujar Rangga. Per Mei 2015 angka produksi minyak OPEC mencapai 31,3 juta barel minyak per hari melebihi target OPEC sebanyak 30 juta barrel per hari. Angka produksi dari Arab Saudi dan Nigeria tersebut terus merangkak naik.
Survei yang dirilis Bloomberg menunjukan negara-negara yang tergabung dalam OPEC enggan menurunkan produksi.
Grafik Output Produksi Minyak OPEC Juli 2009 - Juni 2015
Sumber: Bloomberg diolah Bareksa.com
Rangga menambahkan China memang tetap memberi tekanan terhadap permintaan minyak mentah. Tetapi secara fundamental, Negeri Tirai Bambu ini masih belum mempengaruhi permintaan komoditas yang signifikan saat ini. "Not yet, not now, but it will."
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.125,29 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.112,14 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.897,86 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.088,37 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.031,09 | - | - | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
16 Mei - 18 Jun 2025
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
14 Jul - 7 Agt 2025
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
22 Agt - 12 Sep 2025
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
29 Sep - 23 Okt 2025
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
10 Nov - 3 Des 2025
Tipe Kupon
Mengambang