Ditinggal Komisaris Asal Rajawali; Saham BWPT Naik 7%
Mundurnya komisaris utama yang berasal dari Rajawali Corpora memperkuat spekulasi perpindahan kepemilikan perseroan
Mundurnya komisaris utama yang berasal dari Rajawali Corpora memperkuat spekulasi perpindahan kepemilikan perseroan
Bareksa.com - Harga saham perusahaan sawit milik Grup Rajawali PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) sampai dengan penutupan perdagangan hari ini (27/5) kembali melonjak 7,69 persen menjadi Rp392 per saham.
Sebelumnya pada penutupan perdagangan Selasa (26/5) kemarin, harga saham BWPT naik 5 persen. Kenaikan harga saham BWPT diduga ada kaitannya dengan pengunduran diri komisaris utama perusahaan tersebut, yang semakin memicu rumors bahwa aka ada perubahan pemilik baru perusahaan.
Sebelumnya dikabarkan bahwa BWPT akan diakuisisi oleh Cargill, perusahaan agrobisnis asal Amerika Serikat.
Mundurnya komisaris utama yang berasal dari Rajawali Corpora memperkuat spekulasi perpindahan kepemilikan perseroan. (baca juga: Saham BWPT Melonjak Karena Rumor Diakuisisi Cargill; Mandiri Pembeli Terbanyak)
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut keterbukaan informasi bursa Selasa 26 Mei 2015 komisaris utama perseroan mengundurkan diri dari jabatannya. Perseroan menerima surat pengunduran diri Stephen K. Sulistyo pada 22 Mei 2015 dan akan dinyatakan efektif sejak diterimanya pengunduran diri oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Menurut keterbukaan informasi bursa, BWPT akan menyelenggarakan RUPSLB pada 25 Juni 2015 untuk mengesahkan perubahan susunan komisaris dan direksi.
Stephen Kurniawan Sulistyo mulai menjabat sebagai komisaris utama BWPT sejak Juli 2014. Stephen sudah menjabat komisaris independen sejak Februari 2008. Ia juga menjabat sebagai senior managing director of business development and investment Rajawali Corpora.
Sebelumnya Stephen pernah menjabat sebagai komisaris di PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia sejak Maret 2005, direktur PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) sejak Maret 2004, juga direktur PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) sejak Mei 2003.
Sampai sore ini, broker asing berkode AI yakni UOB Kay Hian Securities mencatatkan beli bersih (net buy) terbanyak sebesar 459.109 lot senilai Rp17 miliar. Diikuti dengan Mandiri Sekuritas sebanyak 365.667 lot senilai Rp14,1 miliar.
Sementara penjualan bersih (net sell) terbanyak yakni Daewoo Securities Indonesia sebanyak 317.310 lot atau senilai Rp12,2 miliar. Diikuti UBS Securities Indonesia sebanyak 181.533 lot senilai Rp6,8 miliar. (pi)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.