Neraca Perdagangan Februari 2015 Surplus $740 Jt; BI Rate Diperkirakan Tetap
Nilai ekspor Indonesia turun, tetapi terjadi surplus perdagangan migas
Nilai ekspor Indonesia turun, tetapi terjadi surplus perdagangan migas
Bareksa.com - Neraca perdagangan Indonesia bulan Februari 2015 mencatatkan surplus $740 juta yang dipicu oleh surplus sektor migas $170 juta dan nonmigas hingga $570 juta meski nilai ekspor secara keseluruhan turun. Surplusnya neraca perdagangan ini terjadi selama tiga bulan berturut-turut dan melebihi ekspektasi konsensus analis.
Nilai ekspor Indonesia selama Februari 2015 mencapai $12,29 miliar atau turun 16,02 persen dibandingkan periode sama tahun 2014. Penurunan ekspor tersebut disebabkan oleh berkurangnya ekspor non-migas sebesar 12,68 persen menjadi $10,3 miliar.
Surplus dalam neraca perdagangan ini juga didorong oleh lebih banyaknya ekspor migas dibandingkan impor pada Februari tahun lalu. Pada Februari 2015 terjadi surplus $170 juta, membalikkan keadaan defisit migas sebesar $730 juta sedangkan pada Februari tahun 2014.
Promo Terbaru di Bareksa
Ekspor migas pada Februari tercatat sebesar $1,89 miliar. Penurunan pada ekspor migas dipacu turunnya ekspor gas menjadi $941,3 juta atau turun 25,6 persen dibandingkan pada Januari 2015 yang mencatatkan ekspor $1,26 miliar.
Sementara itu, nilai impor Indonesia turun 16,24 persen menjadi $11,55 miliar dibandingkan Februari 2014 karena turunnya impor migas hingga 50,26 persen dan impor non-migas turun 4,86 persen menjadi $9,83 miliar.
Berdasarkan riset yang dibagikan untuk nasabah, Mandiri Sekuritas memprediksi surplus $600 juta sementara konsensus memproyeksi surplus sebesar $635 juta. Mandiri Sekuritas juga memprediksi ekspor dan impor akan mengalami penurunan masing-masing 11,2 persen dan 10,1 persen secara year-on-year (yoy). Dengan mengasumsikan neraca perdagangan Maret 2015 adalah nol, maka current account deficit akan kurang dari 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I-2015.
Selain itu, Mandiri juga memprediksi bahwa Bank Indonesia tidak akan menurunkan BI Rate pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI besok meskipun inflasi mengalami penurunan dan neraca perdagangan mengalami surplus.
Peluang penurunan BI Rate akan terjadi setelah adanya perbaikan terhadap inflasi dan neraca perdagangan secara terus menerus yang diikuti oleh kejelasan mengenai normalisasi kebijakan The Federal Reserve.
"Kami memprediksikan BI akan menurunkan BI rate sebesar 25 bps menjadi 7,25 persen sepanjang kuartal II-2015 dan tidak akan berubah hingga akhir tahun," kata tim ekonom Mandiri Sekuritas dalam risetnya. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.