Kurangi Risiko Sudden Reversal, Pemerintah Tambah Porsi Utang Asing
Utang rupiah memiliki resiko biaya mahal saat terjadi pelemahan nilai tukar
Utang rupiah memiliki resiko biaya mahal saat terjadi pelemahan nilai tukar
Bareksa.com - Pemerintah berencana menambah porsi utang asing dan mengurangi utang berdenominasi rupiah untuk mengurangi risiko keluarnya dana asing (sudden reversal) di saat pelemahan mata uang.
Menteri Keuangan Bambang S. Brodjonegoro mengatakan sejauh ini pemerintah memiliki kombinasi utang masih didominasi rupiah. Kombinasi ini menurutnya membuat resiko biaya semakin mahal saat nilai tukarnya melemah.
"Kita akan menambah porsi utang dolar dan mengurangi porsi utang rupiah. Hal ini bertujuan mengurangi risiko sudden reversal," ujarnya dalam diskusi media di Jakarta, 9 Januari 2015.
Promo Terbaru di Bareksa
Menkeu menambahkan, penerbitan obligasi asing (global bond) diutamakan pada semester pertama tahun ini atau yang disebut dengan strategi front loading. Hal ini dilakukan karena ingin mengurangi risiko dari kemungkinan kenaikan suku bunga Amerika Serikat (Fed Rate).
"Untuk global bond berdenominasi dolar, kita prioritaskan pada semester pertama. Sedangkan untuk yang berdenominasi euro dan yen di semester kedua," ujarnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pemerintah berhasil menarik utang sebesar US$ 4 miliar atau setara Rp 50,5 triliun melalui penerbitan dua seri obligasi. Penerbitan itu mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) 4,8 kali.
"Dari penerbitan bond yang kelebihan permintaan ini terlihat sentimen positif investor terhadap pemerintahan baru. Ini adalah global bond pertama dalam pemerintahan baru, dan terbesar sepanjang sejarah," katanya.
Global bond yang diterbitkan pada hari ini, 9 Januari 2015 waktu Jakarta atau 8 Januari 2015 waktu New York adalah seri RI0125 dan RI0145. Nominal yang diterbitkan untuk masing-masing obligasi tersebut sebesar US$ 2 miliar.(al)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.