Bareksa.com - Beberapa tahun belakangan, instrumen investasi berdasarkan prinsip syariah berkembang cukup pesat. Diantaranya adalah obligasi syariah, saham syariah dan reksadana syariah.

Banyaknya ragam investasi syariah menunjukkan model investasi ini dapat menyesuaikan dengan perkembangan perekonomian dunia dan memiliki potensi untuk berkembang pesat di Indonesia.

Reksadana saham syariah adalah jenis reksadana yang portofolio investasinya terdiri atas saham-saham syariah dan termasuk dalam kelompok saham Jakarta Islamic Index (JII). Hingga saat ini terdapat 30 jenis saham yang memenuhi syariat dan prinsip Islam.

Ada dua hal penting yang harus dipertimbangkan dalam mengukur kinerja reksadana saham syariah, yaitu tingkat hasil (rate of return) dan melakukan diversifikasi sehingga dapat meminimalisisasi resiko.

Grafik. Kinerja Reksa Dana Saham Syariah Periode 1 Tahun

sumber : Bareksa.com

Sebagai contoh kita ambil reksadana Trim Syariah Saham dan Mandiri Investa Ekuitas Syariah, yang nilai minimal pembelian awal masing-masing sebesar Rp250.000 dan Rp50.000.

Dalam periode satu tahun, reksadana saham Trim Syariah Saham memiliki keuntungan (return) 26,28 persen dan reksadana Mandiri Investa Ekuitas Syariah, memiliki return 25,59 persen. Ternyata return keduanya lebih besar dari return JII 16,15 persen.

Bareksa.com mencoba mensimulasikan return yang dapat diperoleh bila kita berinvestasi di reksadana syariah.

Jika anda mulai menyisihkan uang sebesar Rp250.000 pada 11 Desember 2009 dan terus menambah investasi sebesar Rp100.000 setiap bulannya pada tanggal satu selama tiga tahun pada reksa dana Trim Syariah Saham, maka uang anda di tanggal 11 Desember 2014 menjadi Rp4.737.755,39

Dengan penambahan uang setiap bulannya maka modal awal perusahaan bertambah menjadi total Rp63.950.000. Sedangkan return yang diperoleh dari investasi tersebut sebesar Rp787.755,39. Maka jika dibandingkan dengan total investasi, return yang dihasilkan sebesar 19,94 persen.(al)

sumber : Bareksa.com