Bareksa.com - Perpindahan bisnis emiten bisa menyebabkan harga saham perusahaannya naik ataupun turun secara signifikan. Hal ini terjadi pada saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) yang di pertengahan tahun ini melakukan migrasi bisnis dari produksi plastik dan kemasan menjadi perusahaan berbasis pertambangan batubara dan energi.

RUPSLB pada 2 Juli 2014 menyetujui perubahan bidang usaha perseroan menjadi perusahaan berbasis energi dan pertambangan batubara. Setelah itu, saham SIAP yang sejak 7 maret 2014 disuspen mulai aktif kembali di bursa pada 4 juli 2014.

Setelah suspensi dicabut dan pengumuman perubahan bisnis, harga saham SIAP naik drastis 24 persen menjadi Rp301 per saham. Peningkatan terus berlanjut sampai puncaknya 14 juli 2014 menjadi Rp 350.

Namun setelah itu, selama 3 hari perdagangan saham SIAP turun 42 persen menjadi Rp200. Penurunan tersebut membuat saham SIAP masuk daftar unusual market activity (UMA) di Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya harga saham SIAP terus mengalami peningkatan sampai proses akuisisi salah satu distributor BBM dan pelumas Pertamina yaitu PT Mahaputera Adi Nusa (MAN) mengalami kendala.

Mengutip dari berita Kontan tanggal 8 oktober 2014, dikatakan seharusnya akuisisi (MAN) dilakukan pada september. Namun MAN sebagai distributor Pertamina harus mendapatkan persetujuan dari beberapa pihak sehingga prosesnya tertunda. Penundaan akuisisi tersebut menyebabkan harga saham SIAP turun sekitar 56 persen sejak awal september.

Suspensi Bahkan kembali dilakukan bursa pada tanggal 24 September 2014 karena harga saham yang terus turun sebelum akhirnya dibuka kembali pada 25 September 2014.

Kesuksesan akuisisi MAN akhirnya dilaporkan dalam Laporan keuangan kuartal tiga yang disebutkan tanggal 31 Oktober 2014 SIAP telah menandatangani perikatan perjanjian jual beli saham milik Bp. Zakie Mubarak Yos pada PT Mahaputera Adi Nusa (MAN) sebanyak 4.000 lembar saham senilai Rp21 miliar.

Grafik. Pergarakan Harga Saham SIAP

sumber:bareksa.com

Setelah laporan tersebut, harga saham SIAP terus mengalami peningkatan dan pada perdagangan Selasa, 9 Desember 2014 ditutup di Rp374 atau naik sampai 167 persen dari hanya dalam waktu 3 bulan. Pada hari ini SIAP kembali naik 4,28 persen dari harga penutupan kemarin menjadi Rp 390 per saham atau sudah berada di level tertinggi sejak IPO di tahun 2008. (al)