BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Waspadai Kenaikan Saham Properti Ditengah Naiknya BBM & BI Rate: Analis

21 November 2014
Tags:
Waspadai Kenaikan Saham Properti Ditengah Naiknya BBM & BI Rate: Analis
Gedung perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa(5/8). (ANTARA FOTO/Pradita Utama)

Pangsa pasar properti diperkirakan akan melorot 20-30 persen sampai 2015.

Bareksa.com - Sejak harga BBM naik, saham sektor properti justru mengalami kenaikan tertinggi diantara sektor lainnya dipimpin kenaikan saham perusahaan-perusahaan properti besar seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Alam Sutra Realty Tbk (ASRI).

Kepada Bareksa.com, Triwira Juniarta Tjandra Investment Analyst PT CIMB Principal Asset Management, mengatakan kenaikan harga porperti lebih disebabkan ekspektasi investor atas pengalihan subsidi ke sektor infrastruktur yang akan mendorong properti disekitarnya. Selain itu kenaikan BI Rate hanya 25 basis poin (bps) menjadi 7,75 persen juga tidak membuat lonjakan bunga kredit.

“Apalagi BI telah mematok nilai maksimum rate reposito, sehingga kompetisi bunga kredit tidak sebesar sebelumnya,” tambah Wira.

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara itu Lanang Trihardian, Investment Analyst PT Syailendra Capital melihat kenaikan harga saham properti justru anomali karena tidak didukung dengan fundamental dalam jangka pendek ini.

“Kedepan akan berat bagi sektor properti, melihat US bond yield mulai merangkak naik dikhawatirkan likuiditas dana akan berkurang dan berdampak pada jatuhnya spekulan properti,” kata Lanang kepada Bareksa.com

Lanang melihat hanya beberapa perusahaan yang memiliki proyek yang tidak banyak kompetisi yang masih bertahan. Dia mencontohkan Summarecon yang akan meluncurkan cluster di Bandung, yang permintaannya tinggi tapi belum ada developer sekelas Summarecon.

Pengamat properti dari Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, kepada Bareksa mengungkapkan berdasarkan hitungannya akan ada penurunan permintaan properti sebesar 4-5 persen untuk kenaikan BI Rate sebesar satu persen. Dengan demikian kenaikan yang hanya 0,25 basis poin ini akan mengakibatkan penurunan permintaan sebesar 1-2 persen.

Namun jika dihitung dengan adanya kenaikan BBM imbasnya akan berlipat. Daya beli masyarakat diperkirakan akan jatuh 20 hingga 30 persen.

"Artinya pangsa pasar properti juga akan jatuh 20 hingga 30 persen dan itu akan bertahan sepanjang tahun 2015," katanya. (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua