BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Saham BUMI Milik Bakrie Ambrol ke Rp98, Terendah dalam 11 Tahun

13 November 2014
Tags:
Harga Saham BUMI Milik Bakrie Ambrol ke Rp98, Terendah dalam 11 Tahun
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kedua kiri) bersama anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid (kedua kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pertemuan di kediaman Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, Jakarta Pusat, Rabu 10 September 2014

Total penurunan harga saham dalam dua hari -- sejak S&P menurunkan peringkat utang -- mencapai 25,75 persen.

Bareksa.com - Harga saham emiten batubara Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), kembali ambrol 9,26 persen menjadi Rp98 per saham pada jam 10.07 WIB tadi, Kamis 13 November 2014. Ini level terendah dalam 11 tahun terakhir; setelah lembaga pemeringkat Standard & Poor's memelorotkan peringkat utang menjadi "D" (default) dari "CCC-" dua hari lalu.

Total penurunan harga saham yang terjadi dalam dua hari ini mencapai 25,75 persen.

S&P menurunkan peringkat dipicu kegagalan Bumi Resources membayar kupon (bunga) obligasi Guaranteed Senior Secured Notes II senilai $37,6 juta -- atau sekitar Rp451 miliar -- dalam masa tenggang 30 hari. Kupon itu seharusnya dibayar 7 November lalu.

Promo Terbaru di Bareksa

Menurut keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 12 November 2014, Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava menyampaikan telah meminta persetujuan pemegang obligasi untuk kembali menunda pembayaran kupon hingga akhir November 2014 karena memiliki masalah modal kerja yang tidak terduga.

Bumi Resources telah listing di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1990, ketika itu sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan dan pariwisata. Di tahun 1997, perusahaan ini diambil alih 58,51 persen sahamnya dari Asuransi Jiwa Bumiputera dan sejak saat itu bisnis utama perseroan berubah menjadi minyak, gas alam dan pertambangan dan lalu mengakuisisi 97,5 persen saham Gallo Oil (Jersey) Ltd pada tahun 2000.

Pada bulan November 2001, Bumi Resources mengakuisisi 80 persen saham Arutmin, produsen batubara terbesar keempat di Indonesia pada saat itu. Lalu pada Oktober 2003, mengakuisisi 100 persen saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), produsen batubara terbesar di Indonesia melalui Sangatta Holding Ltd dan Kalimantan Coal Ltd.

Sejak itu harga saham Bumi Resources terus naik hingga pertengahan 2008; imbas dari meroketnya harga jual batubara dunia yang sempat mencapai $139,5 per ton.

Pada pertengahan 2008, harga saham BUMI sempat meroket hingga ke level Rp8.550 per saham, jauh di atas level pagi ini yang hanya Rp98 itu. Kemarin harga saham BUMI ditutup pada harga Rp108 per saham.

Harga saham Bumi Resources merosot sejak semester akhir 2008 antara lain akibat dari anjloknya harga komoditas akibat krisis ekonomi di Amerika Serikat. Kondisi ini diperparah dengan gunungan hutang yang membelit perusahaan tersebut. (Baca: Utang Grup Bakrie Capai Rp90 Triliun...)

Obligasi Guaranteed Senior Secured Notes II memiliki kupon 10,75 persen per tahun dengan jumlah pokok utang sebesar $700 juta dan akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2017. Harganya di pasar sekunder telah merosot hingga 31,837 persen per unit obligasi, demikian data Bloomberg.

Bumi Resources juga memiliki utang obligasi Guaranteed Senior Secured Notes I (November 2016) senilai $300 juta dengan kupon 12 persen per tahun. Bunga obligasinya harus dibayar November ini senilai $18 juta atau sekitar Rp216 miliar.

Grafik. Pergerakan Harga Saham Bumi Resources Sejak 2003

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Selain itu, BUMI memiliki utang dengan perbankan yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat, total senilai $834 juta. Di antaranya, utang-utang ini meliputi: pinjaman dari Credit Suisse senilai $117,5 juta (November 2014), Deutsche Bank $62,5 juta (November 2014), UBS $54 juta (April 2015), dan China Development Bank $600 juta (Februari 2016).

Dikutip Kompas, Dileep menyatakan pihaknya tengah membahas penyelesaian masalah obligasi ini dengan Bumi Investment. "Sepanjang pengetahuan Bumi Resources, data 10 pemegang obligasi bersifat dinamis setiap hari." (kd)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,58%
Up4,31%
Up7,57%
Up8,73%
Up19,20%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,44%
Up4,48%
Up7,05%
Up7,51%
Up2,61%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,97%
Up7,04%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,13

Up0,53%
Up3,89%
Up6,64%
Up7,38%
Up16,99%
Up40,43%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,87%
Up6,51%
Up7,19%
Up20,23%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua