Menilik Masa Depan Bumi Resources
Target dana hasil right issue melebihi kapitalisasi pasar saat ini
Target dana hasil right issue melebihi kapitalisasi pasar saat ini
Bareksa.com – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil menghindari ancaman gagal bayar (default) setelah melunasi kupon obligasi sebesar USD 18 Juta.
BUMI telah mencapai kesepakatan dengan China Investment Corporation (CIC) selaku kreditor utama dari utang tersebut. Penyelesaian kupon serta utang sebesar USD1,3 miliar dilakukan dengan beberapa cara.
Salah satunya dengan transfer aset PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebesar 19 persen dari total kepemilikan dan aset PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) sebesar 42 persen dari total kepemilikan (dilansir dari Investor Daily).
Promo Terbaru di Bareksa
BUMI juga merencanakan penerbitan saham baru melalui right issue dengan target dana sebesar Rp6,5 triliun
"Kapitalisasi pasar BUMI per 12 Juni 2014 sebesar Rp4 triliun, artinya target dana right issue melebihi nilai kapitalisasi pasarnya. Tentu ini akan merugikan investor terkait dampak dilusinya. Prosentase kepemilikan investor lama akan berkurang hingga lebih dari setengah nilai saat ini" menurut Lanang Trihadian, Analis PT Syailendra Capital.
Kemudian terkait transfer aset, Lanang juga mempertanyakan hal tersebut. KPC merupakan kontributor utama pendapatan BUMI, dengan kepemilikan saat ini kurang lebih sekitar 50 persen. Jika KPC dialihkan lagi maka BUMI akan menjadi pemegang saham minoritas di KPC, lalu bagaimana dengan pendapatan selanjutnya?
Lanang menyampaikan cadangan batubara yang dimiliki BUMI terbesar di Indonesia. Didukung juga dengan infrastruktur yang mumpuni karena memiliki conveyor belt sendiri serta akses lokasi yang strategis dimana dekat dengan laut dan sungai.
Dari segi kualitas aset, BUMI mengungguli produsen batubara lain di Indonesia, tetapi dari segi kinerja keuangan berada jauh dibawah.
Grafik Perbandingan Pinjaman Jangka Pendek dengan Laba Usaha Periode September 2011-2013 (In million USD)
Sumber : Bareksa.com, diolah
Dari laporan keuangan dari kuartal III-2011, total pinjaman jangka pendek tercatat melonjak akibat utang CIC yang jatuh tempo pada tahun ini.
Laba usaha BUMI pun terus mengalami penurunan dari tahun 2011 hingga tahun 2013 sebagai imbas dari pelemahan harga batu bara dan tingginya beban usaha. Selain itu, kerugian yang dialami BUMI dalam dua tahun terakhir menyebabkan total ekuitas perseroan tercatat USD -492,65 juta.
Investor masih menunggu siapakah yang akan menjadi standby buyer (pembeli) dari right issue BUMI nantinya, apakah pemegang saham mayoritas sebelumnya atau akan ada investor baru ? (NP)
Grafik Perbandingan Laba (Rugi) Bersih dengan Ekuitas Periode September 2011-2013 (In million USD)
Sumber : Bareksa.com, diolah
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.