Reksa Dana Hari Ini : Fed Rate Naik, Reksa Dana Pendapatan Tetap Terus Bertumbuh
Pasca pengumuman naiknya Fed Rate, US Treasury Bond yield 10 tahun turun dalam yakni 2,25 persen
Pasca pengumuman naiknya Fed Rate, US Treasury Bond yield 10 tahun turun dalam yakni 2,25 persen
Bareksa.com - Berikut reksa dana yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir :
1) Reksa Dana Saham : Mega Asset Maxima (2,1 persen)
2) Reksa Dana Saham Syariah : TRIM Syariah Saham (-0,22 persen)
3) Reksa Dana Campuran : MNC Dana Kombinasi (6,76 persen)
4) Reksa Dana Campuran Syariah : Schroder Syariah Balanced Fund (-0,12 persen)
5) Reksa Dana Pendapatan Tetap : Majoris Obligasi Utama Indonesia (1,84 persen)
6) Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah : Bahana Mes Syariah Fund (1,34 persen)
7) Reksa Dana Pasar Uang : Sucorinvest Money Market Fund (0,56 persen)
8) Reksa Dana Pasar Uang Syariah : Bahana Likuid Syariah (0,46 persen)
Benchmark Reksa Dana:
Promo Terbaru di Bareksa
- Inflasi November : 0,2 persen
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp 100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
- IHSG : 0,55 persen
- Indeks Reksa Dana Saham : -0,45 persen
- Indeks Reksa Dana Saham Syariah : -0,45 persen
- Indeks Reksa Dana Campuran : -0,43 persen
- Indeks Reksa Dana Campuran Syariah : -1,37 persen
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap : 0,83 persen
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah : 1,06 persen
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang : 0,36 persen
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah : 0,29 persen
Summary
Jelang putusan hasil rapat Komite Terbuka Pasar Terbuka Federal (FOMC) tentang penaikkan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Fed Rate), pasar saham pada perdagangan Rabu, 13 Desember 2017 ditutup menguat.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,37 persen ke level 6.054,6. Mayoritas indeks sektoral menguat dengan kenaikan tertinggi diraih sektor industri dasar 2,35 persen, disusul sektor perdagangan dengan kenaikan 1,42 persen.
Dari sektor perdagangan, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) menyokong laju indeks dengan kontribusi pada penguatan IHSG 3,7 poin. Meski begitu, pergerakan IHSG tampak belum keluar dari fase konsolidasi jangka pendeknya di range di 5.952-6.058. Aksi jual asing kembali berlanjut. Pada perdagangan kemarin, investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp530,76 miliar di seluruh pasar.
Nilai tukar rupiah pun kembali melemah. Di pasar spot, rupiah terdepresiasi 0,12 persen ke level Rp13.590 per dolar AS.
Pada Rabu malam (13 Desember 2017), The Fed akhirnya memutuskan untuk kembali menaikkan tingkat suku bunga acuannya 0,25 persen menjadi 1,5 persen, dari sebelumnya 1,25 persen.
Dari dalam negeri, rilis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang rencananya akan diumumkan hari ini turut menjadi perhatian investor. Konsensus pasar memperkirakan Bank Indonesia akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya (7D RR) di level 4,25 persen.
Di sisi lain, penguatan yang terjadi di pasar saham tampak belum memberikan dorongan signifikan terhadap kinerja reksa dana saham. Untuk diketahui, jenis reksa dana ini menempatkan sebagian besar asetnya pada efek saham. Dalam sebulan terakhir, indeks reksa dana saham masih mencatatkan return negatif 0,45 persen.
Tidak berbeda juga terjadi pada kinerja reksa dana berbasis saham lainnya yakni reksa dana campuran. Reksa dana yang juga menempatkan saham dalam aset portofolio reksa dananya ini membukukan return negatif 0,43 persen dalam sebulan terakhir.
Sedangkan di pasar obligasi, kinerja pasar surat utang ini terus mencatatkan peningkatan, tercermin dari pergerakan indeks obligasi konvensional, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) meningkat 1,52 persen dalam sebulan terakhir (per 13 Desember 2017).
Hal tersebut turut mendorong kinerja reksa dana pendapatan tetap yang menempatkan sebagian besar asetnya pada obligasi. Dalam sebulan terakhir, rata-rata reksa dana pendapatan tetap membukukan return 0,83 persen.
Melihat kondisi tersebut, reksa dana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan investasi menarik pekan ini. Pasca pengumuman kenaikan Fed Rate, US Treasury Bond yield tenor 10 tahun turun cukup dalam, yakni 2,25 persen. Hal ini memberikan potensi turunnya yield (imbal hasil) obligasi Indonesia dan kenaikan harga obligasi.
Potensi adanya kenaikan harga obligasi dapat mendorong kinerja reksa dana berbasis obligasi seperti reksa dana pendapatan tetap mencatatkan pertumbuhan kinerja. Apalagi, return yang reksa dana pendapatan tetap merupakan yang tertinggi dibandingkan return jenis reksa dana lainnya dalam sebulan terakhir.
Untuk investor penghindar risiko, reksa dana pasar uang menjadi produk yang paling sesuai untuk dipilih. Dalam sebulan terakhir, indeks reksa dana pasar uang stabil di return 0,36 persen. Hal ini dikarenakan jenis reksa dana ini menempatkan asetnya pada deposito dan surat utang jangka pendek yang memiliki risiko fluktuasi pasar rendah dibanding instrumen investasi lainnya seperti saham.
**
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.