Kena Auto Rejection Saat Listing Perdana, Saham KIOS Dibeli Hanya 1 Broker
Kioson merupakan perusahaan rintisan (startup) pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia
Kioson merupakan perusahaan rintisan (startup) pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia
Bareksa.com – Pada hari ini, saham PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) resmi dapat diperdagangkan (listing) di Bursa Efek Indonesia hari ini Kamis, 5 Oktober 2017 dan harganya langsung melonjak tajam. Meskipun demikian, nilai transaksi saham perusahaan perdagangan online tersebut terbilang sangat kecil dan dibeli oleh melalui satu broker saja.
Dalam penawaran perdananya (initial public offering/IPO), emiten yang juga perusahaan rintisan (startup) pertama yang melantai di Bursa ini melepas sebanyak-banyaknya 150 juta saham atau setara 23,07 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. PT Sinarmas Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam aksi korporasi dengan total raihan dana Rp45 miliar.
Dari pantauan Bareksa, hingga pukul 9:27 WIB tercatat harga saham dengan kode KIOS ini langsung menguat 50 persen dari harga perdana Rp300 menjadi Rp450 per lembar saham. Order saham KIOS pun langsung terkena penolakan otomatis (auto rejection) oleh sistem karena menyentuh batas peningkatan tertinggi dalam sehari.
Promo Terbaru di Bareksa
Dalam hal ini KIOS yang dibuka di harga Rp300 seharusnya maksimal menguat 25 persen, tetapi hal itu tidak berlaku pada hari ini karena baru pertama tercatat. Namun, mulai besok dan seterusnya saham KIOS terkena penolakan sistem jika menguat 25 persen
Grafik : Pergerakan Intraday KIOS
Sumber : Bareksa.com
Menariknya, jumlah transaksi saham KIOS pada hari ini terbilang kecil. Hingga pukul 9:27 WIB saja hanya terjadi transaksi senilai Rp3,7 juta. Itupun dilakukan dengan FAC Sekuritas Indonesia (PC) menjadi broker tunggal yang melakukan pembelian bersih pada hari ini.
Sebagai informasi, kinerja keuangan perusahaan e-commerce ini memang belum meyakinkan para investor. Mengacu laporan keuangan Kioson Januari-April 2017, yang tercatat dalam prospektus IPO, perusahaan mencatatkan kerugian sejumlah Rp 4,45 miliar, meski pendapatan melonjak 445 persen menjadi Rp 25,96 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.