BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Saham Turun Setelah Disuspensi, BEKS Kena Auto Rejection 2 Hari

15 Agustus 2016
Tags:
Harga Saham Turun Setelah Disuspensi, BEKS Kena Auto Rejection 2 Hari
Pialang mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta - (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

BEKS turun 9,17% menjadi Rp99, Valbury menjadi penjual terbesar

Bareksa.com - Harga saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS) turun dalam persentasi terbesar dan mengalami penolakan otomatis (auto rejection) selama dua hari berturut-turut. Hal ini terjadi setelah saham bank yang akan menjadi Bank Pembangunan Daerah Banten tersebut dihentikan sementara perdagangannya selama satu hari.

Harga saham BEKS pada Senin 15 Agustus 2016 turun 9,17 persen atau 10 poin menjadi Rp99. Terpantau antrean jual sebanyak 4,27 juta lot dan tidak ada antrean beli untuk saham BEKS pada hari ini di pasar reguler. Hal ini terjadi melanjutkan penurunan 9,92 persen pada akhir pekan lalu setelah saham BEKS disuspensi selama satu hari pada Kamis 11 Agustus akibat pergerakannya yang dinilai tidak wajar.

Selama dua hari perdagangan ini, terpantau Valbury Asia Securities (CP) menjadi penjual terbesar saham BEKS sebanyak 168.652 lot senilai Rp2,1 miliar. Harga rata-rata saham BEKS yang dijual oleh CP sebesar Rp127,2 per saham.

Promo Terbaru di Bareksa

Kemudian, Bosowa Sekuritas (SA) juga menjadi penjual terbesar kedua saham BEKS sebanyak 131.677 lot senilai Rp1,4 miliar. Harga rata-rata saham BEKS yang dijual SA senilai Rp109 per saham.

Fluktuasi harga saham BEKS ini seiring dengan aksi korporasi yang menjadi jalan masuknya pemerintah Banten sebagai pemegang saham baru perseroan. Bank Pundi baru saja melakukan rights issue dan penyesuaian harga teoretis sahamnya di pasar reguler. Saham BEKS mencapai harga tertinggi di Rp121 pada Rabu 10 Agustus, atau sudah naik 142 persen sejak penetapan harga teoretis di awal pekan lalu.

Saham BEKS mulai diperdagangkan pada sesi pre-opening pada harga Rp39 per saham yang merupakan harga teoritis untuk pasar reguler dan pasar negosiasi, terkait pelaksanaan penawaran umum terbatas (rights issue) pada harga Rp18,35 per saham. Namun, karena ada batas terendah untuk pasar reguler, saham BEKS diperdagangkan dengan harga Rp50 pada pembukaan awal pekan lalu. Harga teoritis itu lebih rendah dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya di pasar reguler Rp108.

Sebagai informasi, aksi rights issue dilakukan sebagai satu dari tiga tahapan akuisisi Bank Pundi oleh Banten Global Development (BGD), entitas usaha dari Pemerintah Provinsi Banten. Dalam aksi ini, pemegang saham lama yaitu Recapital Securities yang dimiliki oleh Sandiaga Uno dan Rosan P. Roeslani tidak akan mengambil haknya.

Dalam Penawaran Umum Terbatas IV (PUT IV) ini, BEKS menerbitkan 35,42 miliar saham biasa Seri B dengan nilai nominal Rp18,35 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp18,35 per saham. Setiap pemegang 1000 saham biasa Seri A yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan tanggal 10 Agustus 2016 Pukul 16.00 WIB berhak atas 3.294 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Recapital dan BGD telah meneken perjanjian tanggal 10 Juni 2016. Dalam perjanjian itu, BGD membeli hak yang dimiliki oleh Recapital sebagai pemegang saham lama senilai Rp300 miliar. Selain itu, akan masuk pemegang saham baru, PT MNC Capital Indonesia Tbk senilai Rp100 miliar serta hak tagih Green Resources International Ltd Rp129,64 miliar akan dikonversi saham.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,50%
Up3,71%
Up0,04%
Up4,77%
Up18,50%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,58%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,97%
Up16,56%
Up39,91%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,61%
Up3,20%
Up0,04%
Up6,18%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,54%
Up3,63%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,62%
Up0,03%
Up4,98%
Up14,26%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua