PMN Dipotong Separuh, Saham ANTM Merosot; Mega Proyek Smelter Butuh Dana Rp42 T
Right Issue diperkirakan hanya Rp5,7 T atau 13,65 % dari total dana tiga proyek smelter yang akan dibangun
Right Issue diperkirakan hanya Rp5,7 T atau 13,65 % dari total dana tiga proyek smelter yang akan dibangun
Bareksa.com – Imbas pemotongan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) berupa penurunan harga saham tidak hanya dirasakan oleh perusahaan konstruksi (Baca juga: DPR Ancam Tidak Setujui PMN, Saham Empat Serangkai BUMN Konstruksi Jeblok), efek negatif juga dirasakan oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Harga saham ANTM turun 1,42 persen menjadi Rp1.035 per saham sejak keputusan pemotongan PMN kemarin. Alokasi dana PMN untuk ANTM dipangkas turun pada rapat panitia kerja (Panja) A DPR RI menjadi hanya Rp3,5 triliun atau separuh dari rencana sebelumnya Rp7 triliun dalam RAPBN-P 2015.
Grafik Pergerakan Harga Intraday Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa
Akibat pemotongan dana PMN, dana yang akan diperoleh ANTM melalui right issue diperkirakan hanya sebesar Rp5,7 triliun. Angka tersebut diperoleh dengan asumsi kepemilikan pemerintah di ANTM tetap 65 persen saham dan pemegang saham lainnya ikut menyerap hak right issue.
Dalam rencana kerja ANTM, dana hasil right issue akan digunakan untuk pembangunan proyek smelter feronikel di Halmahera Timur, pengolahan Anode Slime di Jakarta, serta proyek smelter Grade Alumina (SGA) di Menpawah. Dibutuhkan dana $3,3 miliar atau sekitar Rp41,75 triliun untuk membangun ketiga proyek tersebut menurut perusahaan dalam keterangannya.
Jika dibandingkan dengan kebutuhan dana untuk tiga proyek smelter dan pabrik pengolahan di atas, dana right issue yang diperoleh terbilang kecil. Per September 2014, ANTM hanya memiliki kas dan setara kas Rp4,03 triliun. Artinya sisa dana harus diperoleh dari pinjaman perbankan atau penerbitan surat utang.
Lalu bagaimana dengan kesehatan keuangan ANTM?
Dari laporan keuangan per akhir September 2014 menunjukan utang berbunga ANTM mencapai 8,36 triliun, sedangkan ekuitasnya mencapai 12,14 triliun. Jadi debt to equity ratio (DER) pada periode tersebut telah mencapai 0,69 kali.
Asumsi ekuitas bertambah dari right issue Rp5,7 triliun dan nilai lainnya tidak berubah, maka total ekuitas menjadi Rp17,8 triliun dan DER turun menjadi 0,46 kali. Jika DER suatu perusahaan masih dibawah 1 kali, secara teori dapat dikatakan perusahaan ini masih sehat.
Namun berdasarkan data Bareksa, rasio likuiditas ANTM juga tergerus sejak 2012. Rasio lancar (current ratio) turun menjadi 0,88 kali per September 2014 dibanding 10,64 kali pada akhir tahun 2011. Semakin kecil nilai rasio lancar menunjukan semakin kecil ruang gerak ANTM untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. ANTM harus segera melakukan pembayaran utang jangka pendek melalui penerbitan saham baru ataupun refinancing (berhutang kembali).
Perbandingan Rasio Likuiditas dan Debt-Equity Ratio ANTM
Sumber: Bareksa
ANTM baru mengeluarkan belanja modal $600 juta untuk proyek smelter Feronikel Pomalaa dan $490 juta untuk Chemical Grade Alumina (CGA), sehingga totalnya baru sekitar Rp13,6 triliun atau 32 persen dari total biaya mega proyek yang dirancang ANTM. Masih dibutuhkan dana Rp28,15 triliun untuk pembiayaan ini dan karena target dana hasil perolehan right issue maka ANTM diperkirakan akan melakukan pembiayaan melalui penerbitan surat utang yang akan membuat nilai DER kembali meningkat.
Sebelumnya, DPR dalam Rapat Panitia Kerja (panja) dengan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memotong alokasi dana untuk anggaran infrastruktur melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN dipotong menjadi Rp39,9 triliun dari sebelumnya direncanakan Rp48 triliun dalam RAPBN-P 2015.
“Ya kurang etis lah, masa perusahaan sudah go public masih menerima suntikan itu,” ungkap salah satu anggota Badan Anggaran (Banggar) Wilgo Zainal dikutip dari Tempo. (np)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.381,51 | 0,97% | 4,87% | 7,45% | 8,57% | 19,22% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.092,88 | 0,59% | 5,22% | 6,93% | 7,39% | 2,65% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.077,37 | 0,68% | 4,04% | 6,86% | 7,73% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.841,27 | 0,55% | 3,97% | 6,47% | 7,44% | 17,01% | 39,80% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.264,24 | 0,80% | 3,85% | 6,25% | 7,11% | 19,76% | 35,58% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.